Perempuan seringkali menjadi korban kejahatan yang dipengaruhi oleh pertimbangan budaya, untuk mengalihkan kekuasaan sepenuhnya kepada laki-laki. Seperti budaya patriarki dimana perempuan bergantung pada laki-laki, karena pertimbangan ekonomi untuk memenuhi kebutuhannya. Perlakuan tidak setara terhadap individu dalam kehidupan bermasyarakat adalah bentuk ketidakadilan. Pelanggaran hak asasi manusia yang diakibatkan oleh hal-hal yang tidak sesuai dengan keadaan.
Ketidakadilan gender adalah situasi dimana lawan jenis antara laki-laki dan perempuan dirugikan bahkan menjadi korban dari lawan jenis. Ketidakadilan gender tersebut biasanya disebabkan oleh perbedaan status dan peran masing-masing gender dari sudut pandang yang berbeda. Bentuk ketidakadilan gender antara lain subordinasi, marginalisasi, pelabelan negatif dan kekerasan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji bentuk-bentuk ketidaksetaraan gender dalam novel Hati Suhita karya Khilma Anis.
Penelitian ini menggunakan metode analisis kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan dokumentasi yaitu bersumber dari kalimat atau paragraf yang terdapat di buku novel Hati Suhita. Penulis mengumpulkan 15 kalimat atau paragraf yang ditemukan dalam novel Hati Suhita yang sesuai dengan ketidakadilan gender. Selanjutnya penulis mengelompokkan dan menganalisisnya sesuai perspektif islam yaitu Al-qur’an dan Hadits.
Hasil penelitian ini merujuk pada konsep ketidakadilan gender menurut Rusdi Zubair dalam buku Gender Dalam Perspektif Islam. Dengan indikator yaitu marginalisasi, subordinasi, Pelabelan Negatif dan Kekerasan. Analisis ketidakadilan gender dapat dilihat dari kalimat atau paragraf yang ada di buku novel Hati Suhita. Kalimat-kalimat tersebut termasuk dalam ketidakadilan gender yang meliputi perjodohan, perampasan hak asasi manusia, meremehkan orang lain, terdapat ancaman, berburuk sangka, sikap cemburu, bersikap acuh, tidak mengharai orang lain, bersikap acuh kepada orang lain dan menyakiti perasaan orang lain.