Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya Penyuluh Agama Islam dan Kristen dalam menanamkan nilai toleransi sebagai upaya membina kerukunan antar umat beragama di Kecamatan Lasem, juga untuk mengetahui faktor penyebab konflik dalam pelaksanaan upaya tersebut. Adapun metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan eksploratif untuk mengeksploasi dan memahami makna individu atau kelompok dalam menanggapi masalah sosial atau manusia. Teknik pengumpulan data melalui wawancara dengan Penyuluh Agama Islam dan Kristen dan komunitas masyarakat. Upaya Penyuluh agama Islam dan Kristen Dalam menjalankan upayanya, mengacu pada kegiatan dalam rangka kepenyuluhan menurut mardikanto ada lima, yaitu penyebarluasan informasi, perubahan perilaku, perubahan sosial, serta pemberdayaan masyarakat. Adapun indikator kerukunan umat beragama terbagi menjadi tiga yaitu toleransi, kesetaraan dan kerjasama. Dalam upayanya penyuluh agama Islam dan Kristen mampu dalam membina kerukunan umat beragama di Lasem. Upaya penyuluh agama Islam dan Kristen ini berjalan bersama sama dan menghasilkan kehidupan keagamaan yang baik dan toleran, akan tetapi konflik bisa terjadi kapan saja, dimana saja, dan dapat mempengaruhi siapa saja dan penyebabnya pun beragam seperti penamaan kota Lasem dan penentuan hari jadi kota Lasem. Tetapi penyuluh agama Islam dan Kristen dalam menjalankan Upayanya sangat baik melalui berbagai kegiatan yang bertajuk kerukunan umat beragama. Oleh karenanya upaya Penyuluh Agama Islam dan Kristen di Kecamatan Lasem sangat penting dan dibutuhkan masyarakat, utamanya dalam menanamkan nilai Kerukunan umat beragama kepada masyarakat sebagai tata kelola dari kerukunan itu sendiri.