Kehidupan orang tua anak jalanan penuh dengan permasalahan mulai dari ekonomi, pendidikan, norma berperilaku di masyarakat, hingga agama. Agama salah satu fungsinya dalam kehidupan adalah mengatur sistem nilai dan tingkah laku manusia. Berdasarkan kebutuhan tersebut, Yayasan Badan Wakaf Sultan Agung (YBWSA) berupaya dengan mengadakan bimbingan agama Islam pada orang tua anak jalanan di Rusun Pondok Boro Semarang. Saat diadakannya bimbingan, orang tua anak jalanan tidak tertarik mengikutinya. Hal ini terlihat dari sedikitnya orang tua anak jalanan yang hadir pada setiap minggunya. Ketidaktertarikan ini dikarenakan pada kehidupan di tempat sebelumnya tidak mengenal kegiatan serupa sehingga motivasinya pun berbeda. Hal ini menjadi tantangan bagi relawan YBWSA untuk memberikan upaya menumbuhkan motivasi orang tua anak jalanan dalam mengikuti bimbingan agama Islam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui motivasi orang tua anak jalanan dalam mengikuti kegiatan bimbingan agama Islam dan mengetahui upaya yang dilakukan oleh pengelola Yayasan Badan Wakaf Sultan Agung (YBWSA) dalam menumbuhkan motivasi tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif karena dapat menggambarkandan mengeksplorasi suatu fenomena secara menyeluruh. Pengumpulan data diperoleh dari hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi yang kemudian dianalisis dengan cara reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil pada penelitian ini menunjukkan bahwa motivasi orang tua anak jalanan pada saat mengikuti bimbingan agama Islam adalah karena adanya imbalan. Semakin besar atau banyak imbalan yang diberikan maka semakin banyak pula orang tua anak jalanan yang mengikuti kegiatan bimbingan agama Islm. Hal ini dibuktikan dengan jumlah orang tua anak jalanan yang hadir dalam kegiatan bimbingan agama adalah lebih dari 30 orang dari jumlah keseluruhan hampir 50 orang tua anak jalanan dikarenakan hadiah yang diberikan seperti makanan hinga uang, namun di minggu berikutnya hanya 5 hingga 12 orang tua yang datang dari jumlah keseluruhan hampir 50 orang tua karena imbalan yang diberikan nilainya lebih kecil daripada minggu sebelumnya. Motivasi ini disebabkan oleh beberapa hal seperti faktor kesadaran diri, pekerjaan, dan lingkungan. Motivasi orang tua anak jalanan yang paling banyak ditemukan adalah kesadaran diri yang masih lemah dikarenakan belum dapat beradaptasi dari pola hidup dan perilaku sebelumnya. Hal ini juga diperkuat dengan kondisi ekonomi orang tua anak jalanan yang berada dalam garis kemiskinan sehingga akan lebih termotivasi jika terdapat imbalan yang dapat membantunya walaupun dalam jumlah kecil. Bermaksud mengatasi hal tersebut, pengelola di Rusun Pondok Boro Semarang berupaya menumbuhkan motivasi dengan cara bekerjasama dengan pihak Yayasan Badan Wakaf Sultan Agung untuk mengadakan kegiatan bimbingan agama Islam karena dirasa mampu dalam bidang tersebut, menumbuhkan kesadaran dengan secara konsisten mengajak orang tua anak jalanan dari pintu ke pintu untuk mengikuti kegiatan bimbingan agama Islam, memberikan penguatan berupa hadiah dan ancaman atau hukuman, memberikan pemateri yang kompeten dengan metode dan materi yang disesuaikan dengan kondisi orang tua anak jalanan. Materi disampaikan dengan metode ceramah yang tak jarang mengundang tawa dan terkadang diselingi dengan dzikir. Upaya yang dilakukan pada akhirnya membuahkan hasil dengan perubahan perilaku orang tua anak jalanan yang menjadi lebih baik serta motivasi orang tua anak jalanan dalam mengikuti bimbingan agama Islam semakin kuat.