Menutup aurat merupakan kewajiaban bagi seluruh umat muslim, namun pada kenyataanya masih banyak yang belum sadar dan belum memahami akan pentingnya menutup aurat, sehingga banyak dari mereka belum istiqomah dalam hal menutup aurat. Motivasi menutup aurat dan kesadaran akan pentingnya menutup aurat harus terus dipupuk, Bimbingan keagaamaan Islam sangat berperan penting dalam hal menumbuhkan motivasi menutup aurat, di Semarang sendiri terdapat komunitas olahraga bola basket yang peduli akan kesadaran menutup aurat, komunitasini bernama ikhwan basketball Semarang yang menjadikan Bimbingan keagamaan Islam sebagai metode menumbuhkan motivasi menutup aurat pada anggotanya melalui kajian tematik dan kajian kitab. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah bimbingan keagamaan Islam dalam menumbuhkan motivasi menutup aurat pada komunitas olahraga bola basket di ikhwan basketball Semarang. Penelitian dalam skripsi ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan penelitian studi kasus. Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan menggunakan Cara melakukan observasi, wawancara dan dokumentasi, dengan sumber data primer yang berasal dari pembimbing keagamaan, takmir dan anggota komunitas IBS. Sumber data sekunder didapatkan melalui buku jurnal modul, arsip-arsip serta dokumen yang berkaitan dengan penelitian. Penelitian ini dilakukan untuk Untuk mengetahui bagaimana cara pelaksanaan bimbingan keagamaan Islam dalam menumbukan motivasi menutup aurat pada anggota ikhwan basketball Semarang. Hasil dari penelitian ini adalah menutup aurat merupakan kewajiban bagi setiap muslim, sesuai dengan apa yang diperintahkan Allah dalam surat al-Nur ayat 31, kondisi motivasi setiap orang dalam menutup aurat berbeda-beda, di kalangan anggota ikhwan basketball sendiri kondisi awal motivasi menutup aurat terbilang rendah, hal itu ditunjukkan oleh banyaknya anggota yang belum menutup aurat dan balum sadar pentingnya menutup aurat. Bimbingan keagamaan Islam digunakan dalam menumbuhkan motivasi menutup aurat dengan menggunakan metode langsung, yaitu metode dimana takmir atau pengurus dengan pembimbing keagamaan yang bertugas melakukan komunikasi langsung terhadap anggotanya, bimbingan keagamaan Islam ini dilakukan dengan dua cara, yaitu kajian tematik dan kajian kitab dilakukan di setiap hari rabu dan ahad. Setelah mengikuti bimbingan keagamaan Islam para anggota komunitas mengaku bahwa adanya motivasi yang dilakukan oleh pengurus menjadikan kedisiplinan bagi para anggota khusunya dalam hal menutup aurat serta menambah ketaatan dalam melaksanakan ibadah wajib sehari-hari.