Membahas tentang muslimah tentu tidak terlepas dari pembahasan tentang budaya patriarki ataupun atributnya sebagai seorang muslimah. Sejatinya budaya patriarki merupakan budaya warisan penjajah, sangat tidak relevan jika masih terus dilestarikan hingga saat ini. Mengingat saat ini perempuan ataupun muslimah telah mengisi berbagai peran sosial dalam masyarakat. Tugas media memberikan atau menyalurkan informasi, salah satunya terkait kondisi muslimah saat ini, sehingga seperti apa muslimah digambarkan oleh sebuah media diharapkan dapat menjadi gambaran masyarakat terkait muslimah. Penting kesesuaian antara informasi pemberitaan media dengan kondisi yang ada di masyarakat saat ini.
Jenis penelitian ini kualitatif dengan metode analisis isi. Data dikumpulkan dengan teknik dokumentasi, mencari data dari teks dalam tujuh rubrik Sosok pada website Jawa Pos Radar Semarang, berupa kalimat yang dapat merepresentasikan muslimah, kemudian mengelompokkannya kemudian menganalisisnya satu persatu. Dalam proses analisis, peneliti menerapkan teori representasi menurut Judy Giles dan Tim Middleton, yang mengatakan bahwa representasi terkait pada tiga arti to stand in for, represent (to speak or act on behalf of), serta to re present.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa representasi muslimah dapat tercermin dari beberapa hal, terkait atributnya serta perilakunya sehari-hari. Melalui hubungan baiknya dengan berbagai pihak. Hubungan muslimah dengan Rabbnya, dengan orang tua, saudara, rekan dan masyarakat disekitarnya.