Penyebaran informasi terkait isu keagamaan melalui media online, rentan terhadap hoaks dan ujaran kebencian karena kecenderungan masyarakat untuk eksklusif, liberal, dan fanatik, bahkan mendorong pengembangan terorisme. Di era post-truth, perspektif Islam moderat dapat digunakan untuk mengambil tindakan yang tepat dalam pencarian dan pembuatan kebenaran. Media memainkan peran yang sangat penting dalam menyebarkan pemahaman moderasi beragama. Sebagai media keislaman yang bergerak di bidang kebudayaan, Alif.id melakukan berbagai upaya untuk mempromosikan nilai-nilai moderasi beragama melalui karya tulis yang dipublikasikan pada situs webnya. Oleh karena itu, penting untuk memahami cara manajemen media di ruang redaksi Alif.id dalam mengelola informasi yang dibuat. Penelitian ini bertujuan untuk memahami manajemen redaksi terkait pengelolaan konten dalam menyebarkan nilai moderasi beragama. Metode penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif, sedangkan pengumpulan data menggunakan wawancara dan
dokumentasi. Peneliti mendeskripsikan manajemen redaksi dengan menggunakan analisis manajemen media menurut Sam Abede Pareno yaitu melalui tahapan perencanaan (planning), organisasi (organizing), pelaksanaan (actuating), dan pengendalian (controlling) dalam menyebarkan nilai moderasi beragama. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Alif.id menjalankan manajemen redaksi pada tahapan manajemen media. Ada 4 manajemen media, yaitu 1) Perencanaan meliputi penentuan visi dan misi, penentuan jenis media, penentuan jenis dan tema konten, serta pemilihan penulis. 2) Pengorganisasian meliputi pembagian tugas kerja dan pengembangan redaksi. 3) Pelaksanaan meliputi produksi dan peliputan, pengemasan dan penulisan, serta pemasaran konten. 4) Pengendalian meliputi koreksi ulang dan evaluasi. Melalui manajemen redaksi yang dilaksanakan Alif.id dalam menyebarkan nilai moderasi beragama menghasilkan konten karya ilmiah populer dan karya jurnalistik yang disiarkan melalui situs webnya.