Batik Bakaran memiliki sejarah panjang dalam perkembangan dan pertumbuhannya sebagai salah satu pendapatan pokok bagi masyarakat Desa Bakaran yang mayoritas bekerja sebagai pengrajin batik, namun masyarakat masih mengalami berbagai permasalahan yang kemudian menjadi fokus bagi Kelompok Batik Bakaran untuk bergerak guna memberdayakan masyarakat melalui Program Batik Bakaran di Desa Bakaran.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan penelitian lapangan (field research), data dikumpulkan melalui teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Dalam penelitian ini diangkat dua rumusan masalah yaitu 1) Bagaimana proses pemberdayaan masyarakat melalui program batik bakaran di Desa Bakaran, dan 2) Bagaimana dampak dari pemberdayaan masyarakat melalui program batik bakaran di Desa Bakaran.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Kelompok Batik Bakaran memiliki peran penting dalam proses pemberdayaan melalui empat tahap utama yaitu penyadaran, pengkapasitasan, pendayaan dan capacity building, melalui kerja sama dengan pemerintah daerah, kementerian maupun universitas dan termasuk ke dalam jenis pemberdayaan Participatory Rural Apprasial (PRA). 2) Dampak Pemberdayaan yang diinisiasi oleh Kelompok Batik Bakaran kemudian memberikan pengaruh pada aspek produksi, aspek perizinan, aspek sumber daya manusia, dan aspek sarana prasarana. Hal itu sebagai peningkatkan kualitas produk, manajemen keuangan dan kepegawaian serta pentingnya melestarikan lingkungan hidup, selain itu pemberdayaan memberikan dampak positif pada tingkat ekonomi dan sosial budaya di tengah masyarakat Desa Bakaran.