Ibadah haji adalah ibadah fisik. Sekilas, terdapat kesan yang berat dalam pelaksanaannya. Namun, dalam proses pelaksanaanya, ada banyak keringanan maupun kemudahan yang dibenarkan oleh syariat. Oleh sebab itu, moderasi manasik haji hadir dalam memberikan beragam pilihan cara untuk melaksanakan manasik haji yang dibenarkan oleh syariat. Salman bin Fahd Al-Audah mengambil beberapa pandangan ulama’ mengenai hukum-hukum pelaksanaan ibadah haji serta menulisnya dalam sebuah kitab “If’al Walaa Haraj”, yang isinya berbagai macam alternatif yang memudahkan bagi para jamaah dalam menjalankan ibadah haji.
Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan serta menganalisis bagaimana sudut pandangan Salman bin Fahd Al-Audah mengenai moderasi manasik haji dalam kitab “If’al Walaa Haraj”. Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif, dengan pendekatan studi literatur. Data diperoleh dengan teknik dokumentasi. Analisis data menggunakan metode deskriptif.
Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa moderasi manasik haji dalam kitab “If’al Walaa Haraj” adalah pendekatan yang berfokus pada penyelenggaraan dan pelaksanaan ritual ibadah haji dengan cara yang seimbang dan sesuai dengan syariatnya. Kitab “If’al Wala Haraj” merupakan pandangan Salman mengenai moderasi manasik haji yang dikutip dari beberapa pandangan ulama’, lalu dipilihlah jalan tengahnya untuk memudahkan para jamaah memilih pilihan-pilihan untuk mengambil pendapat yang masih berada dalam ranah syariat. Salman juga menekankan pentingnya bagi seorang mufti atau para ulama’ untuk melihat kondisi jamaah haji terlebih dahulu, agar tidak mudah untuk memberikan denda di setiap kelalaian atau kelupaan baik itu disengaja atau tidak.