Bimbingan agama Islam adalah salah satu bentuk upaya dalam memberikan untuk mendekatkan diri kepada sang pencipta, mengetahui ajaran keagamaan serta nilai-nilai agama. Dilatarbelakangi oleh kondisi anak yatim piatu dengan perilaku tawadhu yang rendah seperti suka berkata kasar, tidak sopan, suka saling mengejek, dan lain-lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) perilaku tawadhu anak sebelum dan setelah mendapatkan bimbingan agama Islam di Panti Asuhan Al-Ikhsaniyah Semarang, 2) pelaksanaan bimbingan agama Islam dalam membentuk perilaku tawadhu anak di Panti Asuhan Al-Ikhsaniyah Semarang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan feneomenologi. Penelitian ini meggunakan dua sumber data yaitu sumber data primer (pengasuh, pembimbing, 5 anak asuh) dan sumber data sekunder. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Triangulasi teknik dan triangulasi sumber untuk memperoleh keabsahan data dan dianalisis dengan beberapa tahap yakni reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini adalah: Pertama, perilaku tawadhu anak asuh sebelum mengikuti bimbingan agama Islam dapat terlihat dari beberapa indikator yaitu tawadhu kepada Allah SWT (bercanda, mengantuk saat berdzikir), tawadhu kepada ustadz, (membantah perintah ustadz, tidak sopan kepada ustadz) dan tawadhu kepada teman (berkata kasar, mengambil barang teman, saling mengejek). Adanya bimbingan agama Islam dapat membentuk perilaku tawadhu anak asuh terlihat dari adanya perubahan perilaku dari beberapa indikator yaitu tawadhu kepada Allah SWT(fokus ketika sedang berdzikir, tidak bercanda antar teman), tawadhu kepada ustadz( menjalankan perintah ustadz, sopan kepada ustadz), dan tawadhu kepada teman (berkata yang lembut, jujur dan membaur sesama teman). Kedua, pelaksanaan bimbingan agama Islam dalam membentuk perilaku tawadhu berjalan dengan semestinya. Waktu pelaksanaanya dilakukan rutin setiap hari. Bimbingan agama yang dilaksanakan secara langsung secara bekelompok dan individu. Dalam penyampaian materi, pembimbing menggunakan metode bil-hikmah, mauidzah hasanah, dan mujadalah. Materi yang disampaikan yaitu tentang akidah (rukun iman), syariah (ibadah seperti sholat wajib (mulai dari bacaan-bacaan sholat, gerakan sholat) dan akhlak (memberikan contoh akhlak terpuji dan akhlak tercela).