Bimbingan agama Islam merupakan salah satu bentuk upaya dalam memberikan bantuan terhadap individu maupun sekumpulan individu untuk mendekatkan diri kepada sang pencipta, mengetahui ajaran keagamaan serta nilai-nilai agama agar hidup terarah, selaras dengan tuntunan dan petunjuk dari Allah SWT yang sesuai dengan Al-Qur’an dan Hadits, sehingga dapat mencapai kebahagiaan hidup di dunia maupun di akhirat. Kondisi kesulitan yang dialami oleh anak tunagrahita dan tunadaksa sangat penting untuk diberikan materi mengenai pemahaman ibadah shalat untuk melaksanakan ibadah shalat dalam kehidupan sehari-hari, hal ini dapat mendekatkan diri kepada sang pencipta yaitu Allah SWT. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan bimbingan agama Islam dalam upaya memberikan pemahaman ibadah shalat pada anak penyandang cacat di Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Semarang. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskripsi. Penelitian ini menggunakan dua sumber data yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer diperoleh dari pembimbing agama, lima anak bimbing atau anak penyandang disabilitas (empat anak tunagrahita dan satu anak tunadaksa) dan kepala sekolah, sedangkan sumber data sekunder diperoleh dari buku-buku maupun sumber literatur lainnya yang berkaitan dengan bimbingan agama Islam dan anak penyandang disabilitas. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan bimbingan agama Islam dalam upaya memberikan pemahaman ibadah shalat pada anak penyandang disabilitas di Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Semarang, pembimbing memberikan beberapa materi yaitu keIslaman seperti memberikan bimbingan berupa pengajaran tentang ibadah shalat wajib dan tata cara wudhu. Keimanan seperti memberikan materi mengenai rukun Islam, rukun iman, menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya serta meyakini dan menyampaikan sebagai seorang muslim tidak boleh lupa kepada Allah SWT. Akhlak seperti memberikan contoh tentang akhlak terpuji dan akhlak tercela, perbuatan yang baik dan perbuatan yang tidak baik, berkata jujur, saling tolong-menolong, bersyukur kepada Allah SWT serta selalu berbuat baik kepada manusia, sehingga dalam pelaksanaan bimbingan agama Islam ini diisi dengan bimbingan shalat beserta praktiknya, tata cara wudhu, mengaji dan membaca surat pendek, membaca doa sehari-hari serta bimbingan budi pekerti dan nasehat-nasehat kepada anak penyandang disabilitas atau anak bimbing (anak tunagrahita dan tunadaksa). Metode yang digunakan yaitu metode langsung, yang cara penyampain materinya dilakukan secara berulang-ulang dengan media audio visual dan gambar agar terlihat menarik dan mudah dimengerti serta dipahami materi yang disampaikan. Dengan adanya bimbingan agama Islam di Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Semarang dapat memberikan pemahaman ibadah shalat yang dilihat dari beberapa indikator yang terdiri dari tiga ranah yaitu ranah kognitif berhubungan dengan mengingat rukun shalat, ranah afektif berhubungan dengan perasaanya ketika melaksanakan ibadah shalat menerima dengan ikhlas tanpa ada unsur keterpaksaan, dan ranak psikomotorik berhubungan dengan keterampilan atau kegiatan disaat melaksanakan tata cara ibadah shalat dengan baik dan benar, agar anak bimbing mampu melaksanakan ibadah shalat secara mandiri tanpa bantuan orang lain di dalam kehidupan sehari-hari secara baik dan benar sesuai dengan tuntunan ajaran agama Islam.