Pemerintah pusat memberikan kewenangan penuh kepada pemerintah daerah guna mengelola daerah pimpinannya sendiri dengan semaksimal mungkin. Hal tersebut diarahkan guna tercapainya kesejahteraan masyarakat yang adil dan merata. Dalam hal ini anggaran belanja daerah merupakan rencana yang dibuat oleh pemerintah daerah guna tercapainya tujuan organisasi pemerintah daerah. Belanja daerah merupakan anggaran pengeluaran daerah yang dipengaruhi oleh penerimaan daerah dari sektor pajak daerah dan retribusi daerah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pajak daerah, retribusi daerah, dan jumlah penduduk terhadap belanja daerah.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan kuantitatif, dengan populasi yang berasal dari Kabupaten/Kota pada Provinsi Jawa Tengah tahun 2018-2022 sejumlah 35 Kabupaten/Kota dengan menggunakan metode purposive sampling. Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang akses melalui laman resmi djpk.kemenkeu.go.id. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif, uji asumsi klasik, uji analisis regresi linear berganda, dan uji hipotesis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerimaan pajak daerah berpengaruh positif dan signifikan terhadap belanja daerah. Penerimaan retribusi daerah berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap belanja daerah. Jumlah penduduk berpengaruh positif dan signifikan terhadap belanja daerah.