Laporan keuangan merupakan bagian penting dalam suatu bisnis. laporan keuangan tidak hanya digunakan untuk melihat hasil kinerja usaha melainkan dapat digunakan untuk membantu manajamen dan pengambilan keputusan usaha. Indonesia memiliki jumlah UMKM yang terus meningkat, namun peningkatan jumlah tersebut tidak diimbangi dengan peningkatan kualitas dan kinerja UMKM yang dapat dilihat melalui penyajian laporan keuangan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Financial self-efficacy, Pemahaman Akuntansi dan Sistem Informasi Akuntansi terhadap Kualitas Laporan Keuangan Berbasis SAK EMKM. Studi Kasus penelitian ini pelaku UMKM di Kota Semarang.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan sumber data berupa data primer. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 17.603 UMKM di Kota Semarang berdasarkan data website Dinas Koperasi dan UMKM Kota Semarang. Sampel penelitian ini berjumlah 100 sampel dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Hasil penelitian ini dikumpulkan melalui penyebaran kuesioner kepada pelaku UMKM Kota Semarang.
Analisis data pada penelitian ini menggunakan uji statistik analisis regresi linier berganda yang diolah menggunakan SPSS 25. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa variabel Financial self-efficacy berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap Kualitas Laporan Keuangan, variabel Pemahaman Akuntansi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kualitas Laporan Keuangan, dan variabel Sistem Informasi Akuntansi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kualitas Laporan Keuangan. Ketiga variabel independen tersebut secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kualitas Laporan Keuangan.