Fenomena saat ini kurangnya kejujuran pada remaja menjadi masalah yang cukup serius, remaja sebagai aset bangsa harusnya memiliki jiwa, sikap dan perilaku yang jujur karena kejujuran dasar dari bersikap dan kejujuran merupakan hal yang pokok dan penting untuk diterapkan dalam diri setiap insan. Di Kampoeng Kesadaran sendiri remajanya sebagian besar masih kurang dalam memiliki akhlak jujur karena kebohongan sudah menjadi kebiasaan. Bimbingan agama islam menjadi cara untuk menanamkan kejujuran pada remaja di Kampoeng Kesadaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui honesty (kejujuran) pada remaja di Kampoeng Kesadaran Tinjomoyo Kecamatan Banyumanik Kota Semarang dan mengetahui penanaman honesty (kejujuran) melalui bimbingan agama islam pada remaja di Kampoeng Kesadaran Tinjomoyo Kecamatan Banyumanik Kota Semarang. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian lapangan (field research) dengan metode kualitatif dan menggunakan pendekatan studi kasus. Sumber data menggunakan sumber data primer dengan informan pengurus, pembimbing, remaja Kampoeng Kesadaran dan sumber data sekunder. Pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis dan menguji keabsahan data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan verifikasi. Hasil penelitian menunjkkan bahwa 1) kondisi kejujuran remaja di Kampoeng Kesadaran yaitu pertama, jujur pada diri sendiri masih belum ada dalam diri remaja dan remaja masih melakukan sesuatu dengan niat buruk seperti dendam dengan teman dan berniat untuk mencelakakainya. Kedua, jujur dalam berjanji masih belum ada pada remaja karena belum bisa konsisten dengan apa yang dijanjikan seperti janji kepada orangtua akan sholat 5 waktu tetapi janji tersbut tidak ditepati. Ketiga, jujur dalam usaha belum ada dalam diri remaja seperti keinginan remaja mendapatkan nilai bagus saat ujian tetapi dengan cara membuat contekan untuk mendapatkan nilai tersebut. 2) pelaksanaan bimbingan agama islam pada remaja dilakukan setiap hari. Dilakukan setelah subuh, ashar dan isya’ menggunakan metode bimbingan kelompok dengan ceramah, bimbingan kelompok dengan tanya jawab dan metode direktif (metode yang bersifat mengarahkan). Materi yang disampaikan meliputi ketauhidan atau keyakinan, keislaman yang berkaitan dengan ibadah dan moral atau akhlak. Tujuannya untuk membantu remaja memiliki pegangan agama yang kuat dengan menyadarkan, mengarahkan dan membina perilaku remaja ke jalan yang lurus agar tetap berada di jalan Allah swt yang berlandaskan al-quran dan as-sunnah dengan cara memberi bimbingan agama setiap hari dan mengajak remaja untuk memperbanyak ibadah seperti sholat wajib dan sunnah rutin, mengaji seletah sholat dan saat waktu senggang, memperbanyak dzikir setiap saat agar lisan terbiasa dengan ucapan baik dan melatih berpuasa sunnah seperti puasa senin kamis. Hasil menanamkan honesty (kejujuran) melalui bimbingan agama islam pada remaja dapat terlihat dari yang awalnya sering melakukan sesuatu niatnya buruk, sering ingkar dalam berjanji dan melakukan sesuatu tidak didasari kejujuran menjadi melakukan sesuatu diniatkan yang baik, konsisten dengan ucapan dan mengusahakan sesuatu didasari dengan kejujuran.