Pada umunya, hotel syariah sama saja dengan hotel konvensional, namun terdapat perbedaan diantara keduanya, perbedaan tersebut meliputi dari prinsip-prinsip yang sesuai kaidah Islam, produk yang halal, sumber daya manusia yang memadai meliputi pelayanan maupun manajemen pengelolaan. Hotel syariah menjadi penunjang pariwisata di Indonesia yang tidak hanya berorientasi pada komersial tetapi juga selalu menjunjung tinggi syariat agama. Dalam operasional marketing syariah memiliki pedoman yang perlu diperhatikan. Jujur pada konsumen dan orang lain adalah salah satu yang diajarkan dalam pemasaran syariah. Hotel Grasia memiliki perbedaan dengan hotel-hotel lain. Perbedaan itu yaitu, penerapan sistem manajemen Islami. Sebagai contoh, semua karyawan hotel diberikan kegiatan rutin di setiap hari sabtu yakni sebuah siraman rohani atau pengajian. Serta dalam sistem pengajiannya, setiap karyawan telah langsung dipotong untuk zakat dan shodaqoh yang dialokasikan kepada yang berhak menerima dan manajemen selalu transparan dalam memberikan penjelasan. Sebagai perusahaan jasa, Hotel Grasia menyesuaikan prinsip pemasaran agar sesuai dengan kaidah syariat agama Islam. Dalam hal pelayanan, Hotel Grasia memberikan pelayanan yang optimal, handal dan terpercaya kepada stakeholder dan lingkungan.
Rumusan masalah sekaligus batasan masalah dalam penelitian ini adalah apa saja fasilitas dan kegiatan keagamaan dan bagaimana manajemen Masjid Hotel Grasia Kota Semarang? Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif, dengan sumber data primer Manajemen Masjid Hotel Grasia Semarang dan sumber data sekunder berupa buku-buku yang berhubungan dengan manajemen masjid. Data yang terkumpul kemudian di analisis menggunakan metode deskriptif.
Hasil penelitian ini adalah pelaksanaan Manajemen Masjid Hotel Grasia Kota Semarang memiliki tiga aspek yang digunakan, yaitu: arsitektur, struktural, dan juga mekanikal elektrikal. Tidak hanya itu Manajemen Masjid ini sudah dilakukan dengan cara modern, yaitu dengan menggunakan POAC (Planning, Organizing, Actuating, Controlling). Dalam perencanaan seluruh pengelola akan mengadakan rapat terlebih dahulu. Rapat ini mengenai penentuan sasaran, penetapan tujuan, metode, dan penerapan strategi yang diperlukan. Untuk pengorganisasian terdapat tugas dan juga tanggung jawab masing-masing berdasarkan struktur organisasi yang ada. Pelaksanaan berupa pemberian motivasi, bimbingan, dan juga dengan adanya koordinasi dan komunikasi. Pengendalian yang dilakukan ada beberapa tahapan, yaitu dengan menetapkan standar dan juga dengan melakukan kegiatan koreksi atau evaluasi.