Latar Belakang: Berat badan kurus maupun berat badan gemuk, merupakan bentuk dari ketidakseimbangan antara asupan energi dengan penggunaan energi tersebut. Kebutuhan energi salah satunya untuk aktivitas fisik. Status gizi kurus dan status gizi gemuk pada usia dewasa disebabkan oleh asupan energi (karbohidrat, protein, lemak) tidak adekuat; serta pengeluaran energi dari aktivitas fisik yang tidak seimbang dengan asupan.
Tujuan: Mengetahui hubungan antara asupan energi, karbohidrat, protein, lemak, dan aktivitas fisik dengan status gizi kelompok usia dewasa muda.
Metode: Penelitian ini menggunakan desain observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel adalah random sampling. Sampel pada penelitian ini berjumlah 41 sampel. Pengambilan data berupa: status gizi yang ditentukan oleh Indeks Massa Tubuh; asupan diambil dengan recall 2x24 jam, dan ditentukan dengan membandingkan Angka Kecukupan Gizi bagi usia 19-29 tahun; aktivitas fisik ditentukan dengan formulir Physical Activity Level (PAL).
Hasil: Sebanyak 61,0% sampel memiliki status gizi normal. Sebanyak 73,2% sampel memiliki asupan energi kurang. Sebanyak 48,8% sampel memiliki asupan karbohidrat baik. Sebanyak 48,8% sampel lainnya memiliki asupan karbohidrat kurang. Sebanyak 48,8% sampel memiliki asupan protein lebih. Sebanyak 53,7% sampel memiliki asupan lemak baik.. Sebanyak 58,5% sampel memiliki aktivitas fisik ringan. Analisis bivariat menunjukkan terdapat hubungan antara asupan karbohidrat (p=0,001); asupan protein (p=0,039); dan asupan lemak (p=0,017) dengan status gizi dewasa; dan tidak terdapat hubungan antara asupan energi (p=0,061) dan aktivitas fisik (p=0,941) dengan status gizi dewasa.
Kesimpulan: Terdapat hubungan antara asupan karbohidrat, asupan protein, dan asupan lemak dengan status gizi dewasa. Tidak terdapat hubungan antara asupan energi dan aktivitas fisik dengan status gizi dewasa.