Mi adalah makanan yang digemari masyarakat Indonesia. Berdasarkan penelitian frekuensi balita mengonsumsi mi lebih dari dua kali seminggu. Mi basah substitusi tepung kacang tunggak dan tepung labu kuning ini dapat bermanfaat dalam menambah protein dan vitamin A pada balita sehingga dapat mencegah terjadinya KEP (Kekurangan Energi Protein) dan KVA (Kekurangan Vitamin A). Tujuan penelitian ini adalah mengetahui formula mi basah substitusi tepung kacang tunggak dan tepung labu kuning yang sesuai dengan sifat organoleptik, kandungan protein, dan kandungan vitamin A. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan desain penelitian Research and Development (R&D) dan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Metode penelitian menggunakan uji hedonik oleh 30 ibu balita untuk mengetahui sifat organoleptik, metode kjeldahl untuk uji protein, dan uji kromatografi untuk analisis vitamin A. Formula mi basah terdiri dari lima formula, yaitu F0 (0%:0%), F1 (26%:4%), F2 (24%:6%), F3 (22%:8%), dan F4 (20%10%). Data uji organoleptik diperoleh dengan menggunakan Uji Kruskal Wallis SPSS 25. Hasil uji organoleptik menunjukkan ada perbedaan nyata (p<0,05) terhadap warna, aroma, rasa, tekstur, dan keseluruhan formula mi basah substitusi tepung kacang tunggak dan tepung labu kuning. Formula terpilih pada penelitian ini adalah F2 (24%:6%). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa substitusi tepung kacang tunggak dan tepung labu kuning berpengaruh pada kandungan protein dan vitamin A pada mi basah. Kandungan protein dan vitamin A F2 sebesar 7,96% dan 15,83μg.