Desa menjadi agen terdepan bagi pemerintah dalam mencapai pembangunan nasional tepatnya dalam membangun kesejahteraan masyarakat. Dalam membangun kesejahteraan ini, desa melakukan beberapa kontribusi, salah satunya dengan membentuk suatu badan usaha atau yang dikenal dengan BUMDes (Badan Usaha Milik Desa) sesuai dengan Permendagri Nomor 39 Tahun 2010 Tentang Badan Usaha Milik Desa. BUMDes dibentuk sebagai upaya untuk memperkuat perekonomian desa dengan mengembangkan potensi dari desa itu sendiri atau membangun suatu usaha yang didasarkan pada kebutuhan warga di desa tersebut, sebagaimana pembentukan BUMDes di Desa Dawung, Kelurahan Kedungpane, Kecamatan Mijen.
Diawali dari sulitnya kebutuhan warga dalam memasok air bersih, akhirnya dibentuklah suatu Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi berbasis Masyararakat (PAMSIMAS) di Desa Dawung. Namun, kualitas pelayanaan PAMSIMAS di Desa Dawung ini dinilai masih kurang efektif. Hal ini disebabkan oleh beberapa permasalahan seperti kurang sigapnya pengurus dalam menangani masalah seperti kebocoran pipa, hingga masalah pada pengelolaan pencatatan keuangan. Dari kendala tersebut, maka peneliti fokus pada permasalahan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yakni analisis kualitas pelayanan dan implementasi SAK ETAP pada sistem pencatatan pengelolaan keuangan PAMSIMAS di Desa Dawung.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan field research (penelitian lapangan) yang berupa observasi dan wawancara. Indikator yang peneliti gunakan berdasar pada konsep kualitas pelayanan 5 dimensi atau yang dikenal dengan RATER (responsiveness, assurance, tangible, empathy dan reliability). Hasil penelitian menyatakan bahwa perkembangan kualitas pelayanan pengurus PAMSIMAS dinilai semakin membaik, hal ini dibuktikan dengan adanya pelayanan secara gratis apabila ada kerusakan, toleransi yang diberikan kepada konsumen apabila ada konsumen sedang terkendala dalam keuangan, serta transparansi dana yang dialokasikan untuk menunjang kebutuhan desa. Proses penyusunan dan penyajian laporan keuangan PAMSIMAS di Desa Dawung masih menggunakan pencatatan secara manual yang ditulis dalam buku besar. Pencatatan laporan keuangan masih sederhana dan belum lengkap ini disebabkan karena kurang pemahaman dari pengelola administrasi keuangan tentang sistem akuntansi dan sumber daya yang dimiliki.