Peristiwa FoMO ini merupakan salah satu dampak dari perkembangan teknologi yang semakin memudahkan mengakses media informasi maupun media sosial. Media sosial menjadi salah satu situs yang mempunyai peranan yang besar pada munculnya fenomena FoMO. Walaupun begitu seseorang yang dapat mencapai aktualisasi diri akan menggunakan media sosial secara bijak sehingga ia tidak akan merasa cemas jika tertinggal trend atau mengalami Fear Of Missing Out (FoMO), karena mereka lebih fokus mengembangkan potensi yang mereka miliki dan telah mampu menjadi dirinya sendiri, mengerjakan sesuatu sesuai dengan nilai-nilai yang dianut oleh dirinya. Penelitian ini memiliki menguji secara empiris tentang hubungan antara aktualisasi diri dengan Fear of Missing Out (FoMO) pada mahasiswa pengguna media sosial di UIN Walisongo Semarang. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif korelasional dengan jumlah sampel sebanyak 179 sampel. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang negatif yang berarti antara aktualisasi diri dengan FOMO pada mahasiswa pengguna media sosial di UIN Walisongo Semarang, dikarenakan memiliki tingkat signifikan sebesar 0,000 dengan nilai koefisien korelasi sebesar -0,599 yaitu sebesar 59,9%. Hal ini dapat diartikan bahwa semakin tinggi aktualisasi diri maka semakin rendah FoMO yang dimiliki, begitupun sebaliknya semakin rendah aktualisasi diri maka semakin tinggi FoMO yang dimiliki.