Setiap orang tua mendambakan lahirnya anak yang sempurna. Namun ketika orang tua mengetahui anak terlahir jauh dari apa yang diharapkan, misalnya anak mengalami gangguan tertentu, pastinya orang tua mengalami kesulitan dalam menerima kondisi tersebut. Data menunjukkan bahwa orang tua yang memiliki ABK seringkali memberikan perlakukan yang kurang pantas pada anak. Salah satu alasannya karena orang tua belum memahami mengenai pentingnya penerimaan diri. Penerimaan diri orang tua merupakan suatu kondisi dimana orang tua akan sepenuh hati menerima apapun kondisi anak dengan senantiasa memberikan dukungan dan kasih sayang pada anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman penerimaan diri orang tua dengan anak gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas di SLB N Temanggung. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Informan penelitian adalah tiga orang tua yang memiliki anak dengan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan ketiga subjek telah mencapai penerimaan diri yang dilihat dari banyaknya dukungan yang diberikan orang tua dalam rangka membantu perkembangan anaknya yang mengalami GPPH. Banyaknya dukungan tersebut dilihat dari terpenuhinya aspek penerimaan diri orang tua terhadap anak yang dikemukakan oleh Hurlock.