Pada dekade ini, industri halal mengalami pengembangan yang pesat. Salah satu yang belum banyak dilirik yakni adanya wisata halal yang memiliki potensi menjadi penyumbang ekonomi negara. Pengembangan wisata halal di Jawa Tengah khususnya di Masjid Agung Jawa Tengah memiliki berbagai masalah seperti menurunnya angka kunjungan wisata, belum optimalnya fasilitas yang diberikan. Maka dari itu, peneliti memiliki tujuan untuk mengetahui kesiapan Masjid Agung Jawa Tengah menjadi wisata halal. untuk mengetahui kesiapan tersebut, peneliti menggunakan ACES Model untuk mengetahui implementasi wisata halal. Metode yang digunakan yakni penelitian lapangan dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Penulis menggunakan teknik pengumpulan data berupa wawancara dan dokumentasi. Wawancara dilakukan dengan beberapa pihak diantaranya pengelola, pengunjung, serta pelaku UMKM di tempat wisata. Hasil dari penelitian ditemukan bahwa pengembangan wisata halal yang telah dilakukan oleh pengelola diantaranya menambahkan wisata baru yakni agrowisata. Hasil penilaian 4 indikator ACES Model yang terdiri dari access, communication, environment, services, hanya indikator services dan environment yang belum terpenuhi. Rekomendasi untuk pengelola agar memberikan sosialisasi wisata halal serta melakukan pendampingan dalam mengajukan sertifikasi halal pada produk UMKM yang berjualan di kawasan wisata. Sehingga tahap selanjutnya setelah adanya pendampingan, diberlakukan peraturan wajib sertifikasi halal pada produk yang diperjualbelikan di kawasan wisata.