Senjoyo merupakan tempat mata air yang terletak di Desa Tegalwaton Kabupaten Semarang. Di tempat ini terdapat suatu ritual unik yaitu ritual “kungkum”. Ritual ini memiliki maksud sebagai salah satu sarana permohonan harapan kepada Tuhan YME. Pada praktiknya para pelaku ritual “kungkum” ini memiliki berbagai motif tersendiri dalam melakukan ritual. Penelitian ini bertujuan untuk memahami motif dari pelaku ritual “kungkum” di mata air Senjoyo Desa Tegalwaton. Penelitian ini dilakukan kepada 6 orang narasumber yang terdiri atas juru kunci, tetua atau budayawan desa, dan pelaku ritual. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologis analisis deskriptif. Penelitian ini menerima hasil bahwa motif yang ada pada para pelaku ritual berasal dari bermacam faktor seperti perkembangan psikososial, aspek biogenetis, aspek sosiogenetis, aspek teogentis, serta faktor lingkungan. Tidak hanya itu saja, temuan lain dari motif yang ada pada diri narasumber adalah pengaruh dorongan dari tradisi budaya leluhur atau arketipe, perintah agama untuk terus berusaha meski dalam kesulitan, membangun relasi yang lebih baik dengan individu lain, ingin mencari ketenangan hidup, melakukan kontribusi kepada sesama manusia dan juga kelestarian alam.