Keberhasilan menghafal Al-Qur'an dipengaruhi oleh daya ingat dan konsentrasi, dimana hal ini berkaitan dengan tingkat kecukupan energi. Durasi tidur berperan dalam regenerasi sel-sel otak untuk proses pemulihan metabolisme otak dan keseimbangan kognitif. Status gizi yang baik juga dapat mempengaruhi kinerja otak. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan tingkat kecukupan energi, durasi tidur dan status gizi terhadap kemampuan menghafal Al-Qur'an santriwati tahfidz di Pondok Pesantren Fadhlul Fadhlan Semarang. Desain Penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian yaitu santriwati tahfidz usia 19-24 tahun sebanyak 62 orang dengan teknik total sampling. Data tingkat kecukupan energi diperoleh dengan food recall 3x 24 jam, status gizi dengan timbangan digital dan stadiometer, durasi tidur dengan form kuesioner, kemampuan menghafal dengan form penilaian dengan indikator penilaian yaitu kelancaran, makraj, dan tajwid. Analisis data menggunakan uji Spearman Rank. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas sampel memiliki tingkat kecukupan energi normal (59,7%), durasi tidur kategori kurang (61,3%), status gizi normal (56,5%) dan kemampuan menghafal baik (51,0%). Hasil uji Rank Spearman menunjukkan terdapat hubungan tingkat kecukupan energi (p=0,028) dan status gizi (p=0,003) terhadap kemampuan menghafal. Dan tidak terdapat hubungan durasi tidur (p=0,089) terhadap kemampuan menghafal. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu terdapat hubungan tingkat kecukupan energi dan status gizi terhadap kemampuan menghafal Al-Qur'an dan tidak terdapat hubungan durasi tidur terhadap kemampuan menghafal Al-Qur'an.