Latar Belakang: Masalah kesehatan lansia dapat disebabkan oleh penyakit degeneratif salah satunya hipertensi. Omega-3 yang terkandung dalam ikan laut segar dapat menekan aktifitas angiotensin converting enzim (ACE), sehingga dapat menurunkan hipertensi. Produksi ikan di Indonesia mencapai 23,13 juta ton, namun konsumsi ikan laut di Indonesia masih rendah yaitu 50,69 kg/kapita. Daerah pesisir pantai lebih banyak mengkonsumsi ikan laut dibandingkan daerah pegunungan, sehingga dapat menyebabkan adanya perbedaan konsumsi ikan laut dan kejadian hipertensi.
Tujuan: Mengetahui perbedaan konsumsi ikan laut segar dan kejadian hipertensi pada wanita usia 46-55 tahun di daerah pegunungan (Desa Gebugan) dan pesisir pantai (Desa Mororejo).
Metode: Penelitian ini menggunakan desain Cross Sectional. Populasi sebanyak 154 orang. Pengambilan sampel dilakukan di Desa Gebugan Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang dan Desa Mororejo Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal menggunakan metode Purposive Sampling, diperoleh sampel sebanyak 52 responden pada masing-masing Desa. Data konsumsi ikan laut segar diukur menggunakan form SQ-FFQ dan data hipertensi diukur menggunakan Sphygmomanometer digital merek omron. Analisis statistik bivariat dilakukan dengan uji Chi-Square menggunakan SPSS versi 21 for windows.
Hasil: Terdapat perbedaan frekuensi konsumsi ikan laut segar antara Desa Gebugan dan Desa Mororejo dengan nilai p-value (0,008) < α (0,05). Terdapat perbedaan jumlah konsumsi ikan laut segar antara Desa Gebugan dan Desa Mororejo dengan nilai p-value (0,027) < α (0,05). Terdapat perbedaan kejadian hipertensi antara Desa Gebugan dan Desa Mororejo dengan nilai p-value (0,030) < α (0,05).
Kesimpulan: Terdapat perbedaan konsumsi ikan laut segar dan kejadian hipertensi pada wanita usia 46-55 tahun di daerah pegunungan (Desa Gebugan) dan pesisir pantai (Desa Mororejo).