Stunting adalah suatu kondisi tubuh balita yang tidak mencapai panjang atau tinggi badan yang berdasarkan standar pada usianya. Balita dapat dikatakan stunting jika diperoleh hasil panjang badan atau tinggi badannya kurang dari -2SD (standar deviasi) dari median kriteria pertumbuhan. Faktor tidak langsung yang mempengaruhi kejadian stunting pada anak adalah ibu yang masih dalam usia remaja, tingkat pendidikan ibu dan riwayat pemberian ASI eksklusif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pernikahan dini, tingkat pendidikan dan riwayat ASI eksklusif dengan stunting balita usia 6-59 bulan di Desa Air Beliti, Tuah Negeri, Musi Rawas. Desain penelitian ini cross sectional dengan sampel penelitian 31 balita usia 6-59 bulan dengan keterangan sebagai anak pertama dengan teknik pengambilan sampel total sampling. Data pernikahan dini, tingkat pendidikan dan riwayat pemberian ASI eksklusif diambil menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan uji chi square, hasil penelitian ini didapatkan terdapat hubungan yang signifikan antara pernikahan dini dengan stunting (p= 0,041). Tidak terdapat hubungan antara tingkat pendidikan dengan stunting (p= 0,055). Terdapat hubungan antara riwayat pemberian ASI eksklusif dengan stunting (p= 0,008). Kesimpulan dari penelitian ini terdapat hubungan yang signifikan antara pernikahan dini dan riwayat pemberian ASI eksklusif dengan stunting, namun tidak terdapat hubungan antara tingkat pendidikan dengan kejadian stunting.