Indonesia pada saat ini masih dihadapkan dengan berbagi permasalahan gizi terutama gizi buruk, gizi kurang, gizi lebih serta obesitas. Faktor langsung yang dapat mempengaruhi permasalahan gizi adalah adanya penyakit infeksi serta pola makan yang tidak seimbang. Penyakit infeksi berkaitan erat dengan sanitasi lingkungan. Faktor aktivitas fisik juga termasuk resiko terjadinya gizi lebih. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan asupan makan, aktivitas fisik, dan sanitasi lingkungan terhadap status gizi balita usia 2-5 tahun di Desa Sumberjaya Bekasi Jawa Barat. Metode peneletian cross sectional. Sampel peneletian sebanyak 86 ibu balita. Variabel independen yang digunakan pada penelitian ini adalah asupan makan, aktivitas fisik dan sanitasi lingkungan dan variabel dependen status gizi balita. Analisis data menggunakan (SPSS) dan menggunakan Spearman. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara asupan energi (p = 0,000, r=0,971), asupan protein (p = 0,000, r=0,661), asupan lemak (p = 0,000, r=0,807), dan asupan KH (p = 0,000, r=0,850) terhadap status gizi balita serta terdapat hubungan yang signifikan bernilai negatif antara aktivitas fisik (p = 0,000, r =0,858) terhadap status gizi balita dan terdapat hubungan yang signifikan bernilai positif antara sanitasi lingkungan (p = 0,000, r=0,607) terhadap terhadap status gizi balita. Kesimpulan terdapat hubungan yang siginifikan antara asupan makan (energi, protein, lemak, dan karbohidrat), aktivitas fisik dan sanitasi lingkungan terhadap status gizi balita