Latar Belakang: Anak sekolah membutuhkan energi dan asupan gizi yang lebih besar jika dibandingkan dengan balita. Kekurangan dan kelebihan asupan zat gizi pada anak dapat berdampak pada status gizinya. Salah satu faktor yang mempengaruhi status gizi adalah asupan makan. Sarapan pagi dan konsumsi jajan merupakan bagian dari asupan makan.
Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui hubungan kebiasaan sarapan pagi dan kebiasaan konsumsi jajan terhadap tingkat kecukupan energi dan status gizi pada anak usia sekolah dasar (10-12 tahun) di SDN Getasan.
Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan jumlah responden 41 yang diambil menggunakan total sampling. Data kebiasaan sarapan pagi dan kebiasaan konsumsi jajan diperoleh dari kuesioner, data kecukupan energi diperoleh dari recall 3x24 jam, dan data status gizi diperoleh dari pengukuran berat badan dan tinggi badan. Analisis data menggunakan uji spearman rank.
Hasil: Uji bivariat antara kebiasaan sarapan pagi dengan asupan energi dan status gizi didapatkan nilai p = 0,028 dan p = 0,042 yang artinya terdapat hubungan antara kebiasaan sarapan pagi dengan tingkat kecukupan energi dan status gizi. Adapun uji kebiasaan konsumsi jajan dengan tingkat kecukupan energi dan status gizi diperoleh hasil p = > 0,05, yang artinya tidak terdapat hubungan antara kebiasaan konsumsi jajan dengan asupan energi dan status gizi.