Stunting merupakan sebuah keadaan yang menyebabkan anak menjadi lebih pendek. Anak dalam kondisi ini mempunyai panjang atau tinggi badan yang kurang jika dibandingkan dengan usianya. Kondisi ini disebabkan oleh kekurangan asupan gizi dalam waktu yang cukup lama sehingga mengakibatkan masalah kurang gizi kronis. Stunting dapat terjadi karena dipengaruhi oleh beberapa faktor risiko, antara lain pengetahuan gizi ibu, Pemberian ASI eksklusif dan sosial ekonomi. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan ibu tentang gizi, sosial ekonomi dan pemberian ASI eksklusif terhadap stunting pada balita usia 12-59 bulan di Puskesmas Semanding Kabupaten Tuban. Metode penelitian ini merupakan penelitian dengan rancangan cross sectional yang dilakukan di Puskesmas Semanding Kabupaten Tuban dengan jumlah sampel 86 orang dengan metode simple random sampling. Data pengetahuan ibu tentang gizi, sosial ekonomi dan pemberian ASI eksklusif diperoleh dari form penelitian. Analisis data menggunakan program SPSS for windows. Hasil dari penelitian yaitu mayoritas responden memiliki pengetahuan tentang gizi yang kurang (45,3%), pendapatan rendah (72,1%), dan mayoritas responden tidak memberikan ASI eksklusif (57,0%). Hasil analisis bivariat menunjukkan pengetahuan ibu tentang gizi berhubungan dengan stunting (nilai p<0,005). Sosial ekonomi berhubungan dengan stunting (nilai p<0,005) dan pemberian ASI eksklusif berhubungan dengan stunting (nilai p<0,005). Analisis multivariat menunjukkan bahwa pengetahuan ibu tentang gizi lebih mempengaruhi terhadap stunting sebesar 1,25 dibandingkan dengan sosial ekonomi 1,16 dan pemberian ASI eksklusif 1,21 kali terhadap stunting. Kesimpulan yaitu terdapat hubungan antara pengetahuan ibu tentang gizi, sosial ekonomi dan pemberian ASI eksklusif terhadap stunting. Variabel yang paling mempengaruhi stunting pada penelitian ini yaitu pengetahuan ibu tentang gizi.