Stunting adalah salah satu masalah gizi anak Indonesia. Stunting ditandai dengan Z-score PB/U dan TB/U < -2 SD (Standar Deviasi). Stunting berdampak terhadap peningkatan angka mortalitas dan morbiditas, serta menyebabkan penurunan kecerdasan atau kemampuan kognitif pada anak. Stunting yang terjadi secara konsisten disebabkan faktor multidimensi, seperti faktor bayi dan balita serta faktor ibu. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan menggunakan desain case control yang dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Limbangan pada Tahun 2022-2023. Penelitian ini melibatkan 82 balita dan ibu rumah tangga, yang diambil dengan menggunakan teknik multistage sampling. Analisis bivariat menggunakan uji chi square dan uji mann-whitney, sedangkan analisis multivariat menggunakan uji regresi logistik. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa tingkat kecukupan energi berhubungan dengan kejadian stunting (p<0,001), penyakit infeksi berhubungan dengan kejadian stunting (p=0,004), riwayat pemberian ASI eksklusif berhubungan dengan kejadian (p<0,001), pendidikan ibu tidak berhubungan dengan kejadian stunting (p=0,362), pengetahuan ibu berhubungan dengan kejadian stunting (p=0,015), pola asuh ibu berhubungan dengan kejadian stunting (p=0,015) (p<0,05). Analisis multivariat menunjukkan bahwa tingkat kecukupan energi merupakan faktor determinan yang paling berpengaruh terhadap kejadian stunting (p<0,001; OR = 8,823). Terdapat hubungan antara tingkat kecukupan energi, penyakit infeksi, riwayat ASI eksklusif, pengetahuan ibu, dan pola asuh dengan kejadian stunting. Tidak terdapat hubungan antara pendidikan ibu dengan kejadian stunting.