Mayoritas lembaga pendidikan dasar menolak penggunaan media digital untuk pembelajaran, terlebih pembelajaran pendidikan agama Islam, namun ternyata terdapat sebuah lembaga pendidikan justru menjadikan media digital sebagai media dalam pembelajaran PAI. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap dan menganalisis penanaman karakter religius generasi Alpha melalui media digital dalam pembelajaran PAI di sekolah dasar Islam. Penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi ini bersandar pada data wawancara mendalam dan observasi. Analisis data menggunakan model Miles dan Huberman melalui tahap data reduction, data display, drawing conclusio. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa kemajuan teknologi digital tidak harus disikapi dengan penolakan karena adanya efek negatif, namun penggunaan media digital yancg baik bagi siswa SD dalam pembelajaran dapat menumbuhkan perilaku kesadaran dan literasi digital sekaligus penguat dalam penanaman karakter religius.

ABSTRACT:
The majority of basic education institutions reject the use of digital media for learning, especially learning Islamic religious education, but it turns out that there is an educational institution that actually uses digital media as a medium for learning PAI. This study aims to uncover and analyze the inculcation of the Alpha generation's religious character through digital media in PAI learning in Islamic elementary schools. This qualitative research with a phenomenological approach relies on data from in-depth interviews and observations. Data analysis uses the Miles and Huberman model through the stages of data reduction, data display, drawing conclusion. The results of the study revealed that advances in digital technology do not have to be met with rejection because of negative effects, but the use of digital media that is good for elementary school students in learning can foster awareness and digital literacy behavior as well as reinforcement in cultivating religious character.