Skripsi ini membahas tentang peran da’i penyandang disabilitas sensorik netra Kota Semarang dalam menumbuhkan motivasi beribadah jamaah. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya kontribusi berharga da’i penyandang disabilitas sensorik netra dalam memberdayakan motivasi beribadah pada jamaahnya, serta munculnya inklusivitas dan keberagaman dalam penyampaian dakwah keagamaan. Fokus kajian dalam penelitian ini adalah peran da’i penyandang disabilitas sensorik netra Kota Semarang dalam menumbuhkan motivasi beribadah jamaah. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan fenomenologi, dengan obyek penelitiannya adalah da’i penyandang disabilitas sensorik netra di Kota Semarang, jamaah dari da’i penyandang disabilitas sensorik netra, keluarga dari da’i penyandang disabilitas sensorik netra, serta ketua Komunitas Sahabat Mata Semarang. Selain itu, pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode observasi, wawancara, serta dokumentasi. Teknik keabsahan data menggunakan triangulasi sumber, teknik dan data. Selanjutnya analisis data dilakukan dengan tiga langkah dala penelitian, yaitu : reduksi data (data reduction), penyajian data (data display) dan verifikasi atau kesimpulan data (conclusing drawing). Hasil dari penelitian ini menunjukkan antara lain : 1) Meskipun memiliki keterbatasan fisik, da’i penyandang disabilitas sensorik netra mampu membangun hubungan emosional serta memberikan pemahaman yang mendalam melalui nilai-nilai keimanan. Peran da’i penyandang disabilitas sensorik netra dalam memberikan motivasi beribadah jamaah memberikan pengaruh yang signifikan dalam meningkatkan motivasi beribadah jamaah, terutama dalam kalangan penyandnag disabilitas sensorik netra. Da’i berperan sebagai fasilitator dan motivator guna membimbing dan memberikan inspirasi kepada para jamaahnyadengan disabilitas maupun non disabilitas dalam melibatkan diri pada aktifitas keagamaan. 2) Da’i penyandang disabilitas sensorik netra mampu membangkitkan motivasi beribadah jamaah melalui ketulusan serta kepekaan mereka terhadap kondisi jamaahnya. Keberanian da’i penyandang disabilitas sensorik netra dalam mengatasi tantangan kehidupan sehari-hari dapat menjadi sebuah inspirasi bagi jamaah guna menguatkan iman serta ketekunan dalam hal beribadah. Selain itu, penggunaan media alternatif, seperti rekaman suara dan juga Al Qur’an Braille, dapat membantu efektivitas dakwah mereka dalam upaya menumbuhkan motivasi beribadah jamaah.