Era tanpa batas yang saat ini terjadi akibat perkembangan teknologi informasi memungkinkan penyebaran informasi tanpa filter akan menyebar di kalangan masyarakat terutama netizen. Generasi net yang hampir merajai dunia internet menjadi produsen, distributor, konsumen dan manipulator informasi. Bahkan hal ini tidak terelakkan lagi dengan penyebaran informasi yang fakta dan hoax, yang pada akhirnya menguji kemampuan seseorang dalam menilai informasi yang berguna dan informasi sampah. Intensitas terpaan media dan informasi yang tinggi akan cukup menjadi alasan bahwa literasi informasi perlu menjadi isu penting bagi generasi Z. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana literasi informasi Z generasi Z UIN Walisongo Semarang, bagaimmana upaya generasi Z UIN Walisongo dalam mencari informasi/konten keagamaan, dan bagaimana implikasi literasi informasi generasi Z dalam mempelajari konten-konten keagamaan. Teori yang digunakan adalah literasi informasi, media digital, generasi Z, konten keagamaan. Untuk menemukan berbagai data yang dibutuhkan, peneliti menggunakan penelitian mixed method dengan metode pengumpulan data berupa angket, wawancara, observasi, dan dokumentasi.
Kajian ini menunjukkan bahwa para responden berada pada kondisi literasi informasi digital yang belum maksimal, pada tingkat technical skill para responden mampu menggunakan social networking, tetapi tidak selalu melakukan pengecekan terhadap suatu informasi yang didapatkan di media digital. Upaya generasi Z dalam mencari informasi keagamaan adalah melalui pencarian di media sosial dengan aplikasi TikTok, Instagram, YoutTube, dan mesin pencarian Google. Implikasi literasi informasi generasi Z UIN Walisongo dalam mempelajari konten-konten keagamaan adalah pemilihan platform media sosial, kemudahan dalam melakukan pencarian konten keagamaan, dan kemudahan dalam berinteraksi dengan kreator konten.

ABSTRACT:
The era of no borders that currently occurs due to the development of information technology allows the spread of information without filters to spread among the public, especially netizens. The net generation that almost dominates the internet world has become producers, distributors, consumers and information manipulators. In fact, this is inevitable with the spread of factual information and hoaxes, which ultimately tests a person's ability to judge useful information and junk information. The high intensity of media and information exposure will be enough reason that information literacy needs to be an important issue for generation Z. This study aims to explain how information literacy of generation Z of UIN Walisongo Semarang, how the efforts of generation Z UIN Walisongo in finding religious information/content, and how the implications of generation Z information literacy in studying religious content. The theories used are information literacy, digital media, generation Z, religious content. To find various data needed, researchers use mixed method research with data collection methods in the form of questionnaires, interviews, observations, and documentation.
This study shows that respondents are in a condition of digital information literacy that is not optimal, at the level of technical skills the respondents are able to use social networking, but do not always check an information obtained in digital media. Generation Z's efforts in finding religious information are through searches on social media with TikTok, Instagram, YoutTube, and Google search engines. The implications of generation Z information literacy UIN Walisongo in studying religious content are the selection of social media platforms, ease in searching for religious content, and ease in interacting with content creators.