Individu yang telah mencapai usia dewasa telah membuat keputusan untuk memilih pasangan yang sebagian besar didasarkan pada faktor fisik dan finansial. Terlepas dari kenyataan bahwa usia dan sifat-sifat pribadi sangat penting untuk masa depan, individu mengabaikannya. Tahap perkembangan pada dewasa awal dalam memilih pasangan hidup harus diselesaikan pada masa dewasa awal jika tidak, maka akan mengganggu pencapaian tugas-tugas perkembangan lainnya di masa depan. Penelitian ini memiliki tujuan yaitu untuk menguji secara empiris pengaruh harga diri dan kematangan emosi terhadap pemilihan pasangan hidup pada dewasa awal di UIN Walisongo Semarang. Subjek dalam penelitian ini sebanyak 259 mahasiswa UIN Walisongo Semarang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu cluster random sampling. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan jenis asosiatif kausal. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan skala pemilihan pasangan hidup, harga diri dan kematangan emosi. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh harga diri dan kematangan emosi terhadap pemilihan pasangan hidup pada mahasiswa UIN Walisongo Semarang sebesar 0,179. Kematangan emosi memberikan pengaruh sebesar 0,005 terhadap pemilihan pasangan hidup. Harga diri memiliki pengaruh sebesar 0,000 terhadap pemilihan pasangan hidup. Manfaat dari penelitian ini yakni penelitian ini diharapkan dapat menambah literasi teori dan membangun pengetahuan di bidang psikologi untuk mengetahui pengaruh harga diri dan kematangan emosi terhadap pemilihan pasangan hidup pada dewasa awal.