Latar Belakang: Narapidana memiliki hak untuk mendapatkan makanan yang layak sesuai dengan kebutuhan gizinya. Kehidupan penjara yang tertutup dan adanya stres psikologis narapidana dapat menyebabkan perubahan kualitas tidur. Narapidana juga mengalami perubahan aktivitas fisik sebelum dan sesudah mereka berada dalam penjara. Asupan energi, kualitas tidur, dan aktivitas fisik narapidana akan memengaruhi status gizinya.
Tujuan: Mengetahui hubungan asupan energi, kualitas tidur, dan aktivitas fisik terhadap status gizi (indeks massa tubuh/IMT dan lingkar pinggang) narapidana.
Metode: Penelitian ini adalah penelitian analitik observasional dengan desain penelitian cross sectional dilaksanakan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Semarang dengan subjek penelitian sebanyak 95 narapidana. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik consecutive sampling. Data status gizi dengan pengukuran berat badan, tinggi badan, dan lingkar pinggang. Data asupan energi menggunakan recall 3x24 jam. Data kualitas tidur menggunakan kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Data aktivitas fisik menggunakan kuesioner International Physical Activity Questionnaire (IPAQ).
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa asupan energi berhubungan signifikan dengan status gizi menurut IMT (r=0,684; p=0,0001). Asupan energi berhubungan signifikan dengan status gizi menurut lingkar pinggang (r=0,624; p=0,0001). Kualitas tidur tidak berhubungan dengan status gizi menurut IMT (p=0,610) maupun dengan status gizi menurut lingkar pinggang (p=0,460). Aktivitas fisik tidak berhubungan dengan status gizi menurut IMT (p=0,793) maupun dengan status gizi menurut lingkar pinggang (p=0,757).
Kesimpulan: Terdapat hubungan antara asupan energi dengan status gizi (IMT dan lingkar pinggang) dan tidak terdapat hubungan antara kualitas tidur dan aktivitas fisik dengan status gizi (IMT dan lingkar pinggang).