Status gizi balita menjadi salah satu indikator kesehatan yang harus diketahui oleh setiap orang tua dan perlu mendapatkan perhatian lebih terhadap proses tumbuh kembangnya. Masalah gizi yang terjadi pada balita dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya faktor pengetahuan ibu dan praktik konsumsi keragaman pangan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu tentang gizi dan praktik konsumsi keragaman pangan terhadap status gizi balita usia 24-59 bulan di Desa Karanggedang, Sidareja, Cilacap. Desain studi pada penelitian ini adalah cross-sectional. Teknik pengambilan data menggunakan teknik non probability sampling dengan jumlah sampel sebanyak 65 balita. Data pengetahuan ibu tentang gizi diperoleh melalui kuesioner pengetahuan ibu tentang gizi. Data praktik konsumsi keragaman pangan diperoleh melalui wawancara recall 2 x 24 jam dan kuesioner IDDS (Individual Dietary Diversity Score). Data status gizi diperoleh melalui pengukuran antropometri dengan indeks BB/U, TB/U dan BB/TB. Analisis bivariat menggunakan uji Mann Whitney. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan ibu tentang gizi dengan status gizi balita (BB/U) dengan p-value 0,009. Tidak terdapat hubungan antara pengetahuan ibu tentang gizi dengan status gizi balita (TB/U) dengan p-value 0,478. Terdapat hubungan antara pengetahuan ibu tentang gizi dengan status gizi balita (BB/TB) dengan p-value 0,043. Tidak terdapat hubungan antara praktik konsumsi keragaman pangan dengan status gizi balita (BB/U) dengan p-value 0,123. Tidak terdapat hubungan antara praktik konsumsi keragaman pangan dengan status gizi balita (TB/U) dengan p-value 0,469. Terdapat hubungan antara praktik konsumsi keragaman pangan dengan status gizi balita (BB/TB) dengan p-value 0,036.