Latar belakang: Hipertensi merupakan suatu kondisi tekanan darah sistolik ≥ 140 dan diastolik ≥ 90. Penyakit ini umumnya diderita oleh lansia karena terjadi penurunan fungsi imun dan fungsi jantung. Asupan natrium dan konsumsi minuman berkafein yang lebih serta kualitas tidur buruk dapat menyebabkan hipertensi.
Tujuan: Mengetahui hubungan antara asupan natrium, konsumsi minuman berkafein, dan kualitas tidur dengan tekanan darah pada lansia di wilayah kerja Puskesmas Ngaliyan Kota Semarang.
Metode: Penelitian ini merupaakan penelitian dengan rancangan cross-sectional yang dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Ngaliyan Kota Semarang. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara consecutive sampling sehingga diperoleh sampel sebanyak 105 responden lansia. Pengukuran tekanan darah menggunakan sphygmomanometer digital, asupan natrium dan konsumsi minuman berkafein menggunakan kuesioner SQ-FFQ (Semi Quantitativ Food Frequency Questionnaire) dan kualitas tidur dengan menggunakan Form Kuesioner PSQI (Pittsburg Sleep Quality Index). Analisis bivariat dilakukan dengan uji Chi square dan dengan alternatif Mann-Whitney menggunakan aplikasi SPSS 24 for windows. Analisis multivariat dilakukan dengan uji statistik regresi logistik.
Hasil: Hasil analisis bivariat menunjukan ada hubungan antara asupan natrium dengan tekanan darah (p=0,001), ada hubungan konsumsi minuman berkafein dengan tekanan darah (p=0,001), dan ada hubungan kualitas tidur dengan tekanan darah (p=0,000). Analisis multivariat menunjukan hubungan yang paling berpengaruh terhadap tekanan darah adalah asupan natrium (OR 4,99) , konsumsi minuman berkafein (OR 3,12), dan kualitas tidur dengan nilai kekuatan terbesar (OR 6,16).
Kesimpulan: Terdapat hubungan antara asupan natrium, konsumsi minuman berkafein, dan kualitas tidur dengan tekanan darah pada lansia di wilayah kerja Puskesmas Ngaliyan Kota Semarang.