Seorang ahli Falak yang bernama Mahmud Pasya dalam karyanya berjudul Nataij Al-Afham Fii At-Taqwiim Al-‘Arobi Qobla Al-Islami Fii Tahqiiqi Maulid an-Nabi Wa ‘Umrihi , mempunyai pandangan berbeda mengenai waktu kelahiran Nabi yaitu Nabi tidaklah lahir pada tanggal 12 Rabiulawal Tahun Gajah melainkan tanggal 9 Rabiulawal Tahun Gajah (-53 H). Berdasarkan perbedaan ini penulis tertarik untuk menelusuri dan menganalisa hisab yang dilakukan oleh tokoh ini, serta mengetahui faktor-faktor yang melatarbelakangi beliau hingga berpendapat seperti itu.
Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (Library Research) yang termasuk dalam jenis penelitian kualitatif. Data primer berupa kitab Nataij Al-Afham Fii At-Taqwiim Al-‘Arobi Qobla Al-Islami Fii Tahqiiqi Maulid an-Nabi Wa ‘Umrihi yang didalamnya dijelaskan perhitungan kelahiran Nabi Muhammad saw menurut Mahmud Pasya. Sedangkan data sekundernya berupa kitab-kitab yang membahas hisab kelahiran Nabi seperti Nur al-Anwar, dan Irsyadul Murid, serta penelitian dan jurnal yang berkaitan dengan waktu kelahiran Nabi. Kemudian dalam analisis penulis menggunakan deskriptif komparatif.
Mahmud pasya dalam hisabnya terhadap waktu kelahiran Nabi Muhammad saw mendasarkan atas beberapa hal, yaitu: 1) Ijtima’ hakiki akhir bulan Shafar -53 H terjadi pada 11 April tahun 571 M pukul 9:41 Waktu Makkah, pagi hari. 2) Markaz yang digunakan untuk menghisab waktu kelahiran Nabi adalah 37˚ 54’ 45” BT & 21̊ 28’ 17” LU. 2) Bulan Rabiulawal dimulai pada hari Ahad 12 April 571 M. Kemudian dirunut dari tanggal 1 Rabiulawal -53 H sampai hari senin kedua setelahnya, kelahiran Nabi saw jatuh pada hari Senin 9 Rabiulawal -53 H bertepatan dengan 20 April 571 M.