Penelitian ini dilatarbelakangi dari lingkungan masyarakat Kecamatan Karangbahagia pada umum masih banyak ditemui banyak perempuan muslim yang belum menggunakan hijab. Hijab hanya dipakai saat menghadiri acara tertentu atau tuntutan pekerjaan. Terdapat cukup remaja yang sudah baligh namun belum menggunakan hijab dan ada yang sudah menggunakan hijab namun belum sempurna. Remaja putri yang masih banyak menggunakan celana dan baju pendek, mereka menggunakan hijab saat di sekolah dan mengikuti kajian keagamaan di majelis ta’lim. Namun disamping banyaknya majelis ta’lim di wilayah Kecamatan Karangbahagia ini terdapat satu majelis ta’lim yang unik yaitu Majelis Ta’lim Al-Muhajirin, dalam proses bimbingan majelis ta’lim ini tidak hanya membimbing jamaah ibu-ibu saja seperti majelis ta’lim lain, namun pada praktiknya majelis ta’lim al-muhajirin juga membimbing jamaah remaja putri. Majelis Ta’lim Al-Muhajirin telah memberikan makna tersendiri dalam dakwah dengan cara melakukan sosialisasi ajaran islam yang secara menyeluruh masuk kepada lapisan masyarakat. Upaya yang sudah dilakukan pembimbing majelis ta’lim adalah gerakan menggunakan hijab bagi jamaah remaja putri tidak hanya saat sekolah atau hadir dalam kegiatan majelis ta’im. Tujuan penelian ini adalah untuk mengetahui upaya pembimbing dalam memotivasi menggunakan hijab di majelis ta’lim al-muhajirin dan untuk mengetahui faktor yang memotivasi remaja untuk berhijab di majelis ta’lim al-muhajirin kecamatan karangbahagia. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif yang bersifat menggambarkan, menjelaskan, dan menguraikan objek yang diteliti secara valid dan sistematis mengenai bidang tertentu. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Untuk keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Dalam teknis analisis data penelitian ini menggunakan reduksi data, penyajian data, dan merangkum data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa upaya pembimbing dalam memotivasi untuk berhijab di majelis ta’lim al-muhajirin kecamatan karangbahagia. Pertama upaya preventif memiliki konotasi yaitu sesuatu masalah atau suatu hal yang berusaha untuk dicegah. Kedua upaya preservatif yaitu memelihara atau mempertahankan kondisi yang telah kondusif atau baik, jangan sampai terjadi keadaan yang tidak baik. Ketiga upaya kuratif adalah upaya yang bertujuan untuk membimbing seseorang kembali kepada jalurnya yang semula, dari yang mulanya menjadi seseorang bermasalah menjadi seseorang yang bisa menyelesaikan masalah dan terbebas dari masalah. Keempat upaya adaptasi adalah upaya yang berusaha untuk membantu terciptanya penyesuaian antara seseorang dan lingkungannya sehingga dapat timbul kesesuaian antara pribadi seseorang dan lingkungannya. Selanjutnya faktor yang memotivasi remaja untuk berhijab di majelis ta’lim al-muhajirin kecamatan karangbahagia meliputi Pertama motivasi intrinsik adalah motivasi yang timbul dari dalam diri orang yang bersangkutan tanpa rangsangan atau bentuk orang lain. Kedua faktor ekstrinsik merupakan motivasi yang timbul karena rangsangan atau bantuan dari oranglain.