Seorang mahasiswa memasuki fase di mana individu bebas melakukan aktivitas, memutuskan pilihan, memulai karir, dan tidak tinggal dengan orangtua. Umumnya mahasiswa sering dijumpai masalah kesehatan yakni masalah status gizi lebih. Status gizi lebih akan berdampak terhadap penyakit degeneratif dimasa dewasa. Terdapat beberapa faktor yang dapat memengaruhi status gizi diantaranya yaitu pengetahuan gizi, asupan energi dan emotional eating. Mengetahui hubungan antara pengetahuan gizi, asupan energi, dan emotional eating dengan status gizi pada mahasiswa yang indekos di Kelurahan Ngaliyan Jenis penelitian yang digunakan ialah penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini menggunakan teknik non-probability sampling dan purposive sampling sebagai teknik penentuan sampelnya. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 107 responden. Data yang diukur adalah pengetahuan gizi, asupan energi, emotional eating menggunakan kuesioner dan status gizi dari IMT. Analisis statistik yang digunakan adalah uji gamma. Mayoritas responden memiliki pengetahuan gizi cukup (57%), asupan energi baik (36.4%), emotional eating tinggi (62.6%), dan status gizi gemuk (43%). Tidak terdapat hubungan antara pengetahuan gizi dengan status gizi (p = 0.420). Terdapat hubungan antara asupan energi dengan status gizi (p = 0.000) dengan arah hubungan yang positif dan kekuatan sedang (r = 0.529). Terdapat hubungan antara emotional eating dengan status gizi (p = 0.004) dengan arah hubungan yang positif dan kekuatan lemah (r = 0.398). Tidak terdapat hubungan antara pengetahuan gizi dengan status gizi dan terdapat hubungan antara asupan energi dan emotional eating dengan status gizi.