Ketertarikan penulis untuk mengangkat alat ini sebagai penelitian dan sebuah karya ilmiah adalah setelah penulis melakukan beberapa wawancara singkat dengan narasumbernya langsung. Setelah melakukan observasi lebih lanjut terkait topik yang akan penulis angkat dengan membaca beberapa jurnal ilmiah, ternyata masih sedikit yang membahas masalah tentang sebuah aplikasi waktu salat khususnya yang modern. Dengan demikian Jasma Digital akan lebih dikenal oleh banyak kalangan lainnya.
Metodelogi yang penulis gunakan merupakan metode penelitian kualitatif dengan pemerolehan data deskriptif analisis dengan teknik pengumpulan data melalui observasi kepustakaan dan lapangan yang meliputi observasi dan wawancara. Adapun dalam penentuan hasil perhitungan, penulis menggunakan teknik komparasi dengan beberapa model program populer.
Hasil penelitian yang penulis lakukan menunjukan bahwa semua program aplikasi yang penulis pakai mempunya kelebihan dan kekurangannya masing-masing, tetapi pada jasma digital ditemukan adanya kelebihan nilai ihtiyat yang memungkinkan waktu salat menjadi berbeda lebih lambat satu sampai dua menit dengan aplikasi lain. Namun nilai ini masih dimaklumi karena berbeda dari metode hisab yang digunakan.