Pandangan Abdul Hakim bin Amir Abdat terkait pelaksanaan puasa Arafah dalam perspektif fiqh dan astronomi
Rahmadani, Yulia (2023) Pandangan Abdul Hakim bin Amir Abdat terkait pelaksanaan puasa Arafah dalam perspektif fiqh dan astronomi. Masters thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
Tesis_2002048026_Yulia_Rahmadani.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.
Download (1MB)
Abstract
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh: pertama, dinamika perbedaan penetapan awal bulan dalam penanggalan Hijriah di Indonesia. Penetapan tersebut berpengaruh pada waktu pelaksanaan puasa Arafah di Indonesia hal ini dikarenakan puasa Arafah berkaitan dengan pelaksanaan wukuf di Arafah pada 9 Dzulhijjah. Kedua, terdapat perbedaan pendapat mengenai waktu pelaksanaan puasa Arafah. Perbedaan ini berangkat dari ketetapan Arab Saudi dan ketetapan yang berlaku pada negara-negara di luar Arab Saudi atau mengikuti hasil ketentuan negara masing-masing. Dalam konteks inilah Abdul Hakim bin Amir Abdat memiliki konsep tersendiri terkait waktu pelaksanaan puasa Arafah.
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan dan menganalisis pandangan Abdul Hakim bin Amir Abdat dengan dua rumusan masalah, yaitu: 1) Bagaimana pandangan Abdul Hakim bin Amir Abdat terkait pelaksanaan puasa Arafah?, dan 2) Bagaimana pandangan Abdul Hakim bin Amir Abdat terkait pelaksanaan puasa Arafah dalam perspektif fiqh dan astronomi?.
Jenis penelitian ini adalah kualitatif-kepustakaan sedangkan pendekatan penelitiannya yaitu scientific-cum doktriner. Sumber data berasal dari Kitab Al-Masaa’il karya Abdul Hakim bin Amir Abdat dan karya lain yang relevan. Pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi, yaitu mengumpulkan data kepustakaan berupa kitab, buku, jurnal, tesis, disertasi yang relevan dan menelaahnya tentang masalah yang menjadi fokus penelitian. Analisis data dilakukan dengan cara reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan.
Penelitian ini menyimpulkan, pertama, Pandangan Abdul Hakim bin Amir Abdat tentang waktu pelaksanaan puasa Arafah berlandaskan pada Hadits Riwayat Muslim. Maka, Abdul berpendapat bahwa waktu pelaksanaan puasa Arafah memiliki dalil dan hujjah yang kuat. Oleh karena itu, pelaksanaan puasa Arafah berkaitan dengan waktu (9 Dzulhijjah) dan tempatnya (wukuf di Arafah). Kedua, ditinjau dalam perspektif fiqh mengenai pandangan Abdul Hakim bin Amir Abdat terkait waktu puasa Arafah menurut penulis tidak representatif. Hal tersebut dikarenakan, apabila mengacu pada sejarah bahwa pada waktu itu Nabi Muhammad SAW. telah melaksanakan puasa sunnah itu sebelum nabi menunaikan ibadah haji wada’ sehingga puasa yang dilakukan nabi sebelum beliau menunaikan ibadah haji tidak menganut kepada hari wukuf di Arafah karena pada waktu itu ibadah haji belum disyariatkan sehingga belum ada wukuf, dan pandangan Abdul Hakim bin Amir Abdat juga tidak memiliki kesesuaian apabila ditinjau dari perspektif astronomi. Hal tersebut dikarenakan adanya daerah atau wilayah tertentu yang melakukan pemberlakuan wilayah hukum (mathla’) terhadap waktu pelaksanaan puasa Arafah.
ABSTRACT:
This research is motivated by: first, the dynamics of differences in the determination of the beginning of the month in the Hijri calendar in Indonesia. This determination affects the time of implementation of the Arafah fast in Indonesia, this is because the Arafah fast is related to the implementation of standing at Arafah on 9 Dzulhijjah. Second, there are differences of opinion regarding the timing of the Arafah fast. This difference departs from the provisions of Saudi Arabia and the provisions that apply to countries outside Saudi Arabia or follow the results of the provisions of each country. It is in this context that Abdul Hakim bin Amir Abdat has his own concept regarding the timing of the Arafah fast.
This study aims to describe and analyze the views of Abdul Hakim bin Amir Abdat with two formulations of the problem, namely: 1) What are the views of Abdul Hakim bin Amir Abdat regarding the implementation of the Arafah fast?, and 2) What are the views of Abdul Hakim bin Amir Abdat regarding the implementation of the Arafah fast from the perspective fiqh and astronomy?.
This type of research is qualitative-library while the research approach is scientific-cum doctrinal. The data source comes from the Kitab Al-Masaa'il by Abdul Hakim bin Amir Abdat and other relevant works. Data collection uses the documentation method, which collects library data in the form of books, books, journals, theses, dissertations that are relevant and examines them on the issues that are the focus of research. Data analysis was carried out by means of data reduction, data presentation, and drawing conclusions.
This study concludes, first, Abdul Hakim bin Amir Abdat's view of the time of fasting for Arafah is based on the Hadith of Muslim history. So, Abdul is of the opinion that the timing of the implementation of the Arafah fast has strong arguments and evidence. Therefore, the implementation of the Arafah fast is related to the time (9 Dzulhijjah) and the place (wukuf at Arafah). Second, from the perspective of fiqh regarding Abdul Hakim bin Amir Abdat's view regarding the fasting time of Arafah, according to the author, are not representative. This is because, if we refer to history, at the time the Prophet carried out the Hajj wada’ so that the fast was carried out by the prophet before he is performing the Hajj pilgrimage does not adhere to the wukuf day on Arafah because at that time the pilgrimage was not yet prescribed so there was no wukuf yet,and Abdul Hakim bin Amir Abdat’s view also did not mathch when viewed from an astronomical perspective. This is because there are certain areas or areas that apply jurisdiction (mathla') to the time of implementation of the Arafah fast.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Waktu puasa; Puasa Arafah; Abdul Hakim bin Amir Abdat; Fiqh; Astronomi |
Subjects: | 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.2 Islam Doctrinal Theology, Aqaid and Kalam > 297.26 Islam and secular disciplines > 297.265 Islam and natural science (Incl. Islamic Astronomy/Ilmu Falak) |
Divisions: | Program Pascasarjana > Program Master (S2) > 50102 - Ilmu Falak (S2) |
Depositing User: | Miswan Miswan |
Date Deposited: | 21 Oct 2024 01:16 |
Last Modified: | 21 Oct 2024 01:16 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/24681 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year