Fenomena yang telah terjadi saat ini adalah dalam perhitungan awal bulan Kamariah khususnya perhitungan posisi Bulan dan Matahari menghasilkan data toposentrik, sedangkan dalam perhitungan konjungsi (ijtimā’) masih menghasilkan data geosentrik, sehingga terjadi inkonsistensi antara perhitungan posisi Bulan dan Matahari dengan konjungsi (ijtimā’). Perlu adanya formulasi rumus konjungsi (ijtimā’) agar data yang disajikan sama-sama bersifat toposentrik. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana formulasi konjungsi horizon menggunakan algoritma Jean Meeus High Accuracy? (2) Bagaimana pengaruh moon age konjungsi horizon terhadap moon altitude dan moon elongation dalam penentuan awal bulan Kamariah? Studi ini menggunakan metode library research (kepustakaan) dengan pendekatan interdisipliner dan menggunakan analisis deskriptif (descriptive analysis) dengan model regresi linier untuk menentukan pengaruh moon age konjungsi horizon terhadap moon altitude dan moon elongation dalam penentuan awal bulan Kamariah.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Algoritma konjungsi horizon disusun menggunakan konsep iteration dan interpolation. Iterasi digunakan untuk mendapatkan tiga data waktu konjungsi, kemudian ketiga data tersebut dilakukan interpolasi untuk mencari nilai minimum konjungsi. (2) Moon Age konjungsi horizon mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap moon altitude dan moon elongation dengan hasil uji t dan uji F yang menunjukkan nilai signifikansinya kurang dari 0,05.

ABSTRACT:
The phenomenon that occurred at this time in the calculation of the beginning of the Kamariah month, especially in the calculation of the position of the moon and the sun, produces topocentric data, while the calculation of conjunction (ijtima’) still produces geocentric data. So there is an inconsistency between the calculation of the position of the Moon and the Sun with conjunction (ijtimā'). It is necessary to formulate the conjunction formula (ijtimā') so that the data presented are both topocentric. The problems studied in this study are: (1) How is the formulation of horizon conjunction using the Jean Meeus High Accuracy algorithm? (2) How does the moon age of the horizon conjunction affect moon altitude and moon elongation in determining the beginning of the Kamariah month? This study uses a library research method with an interdisciplinary approach and uses descriptive analysis with a linear regression model to determine the effect of horizon conjunction moon age on moon altitude and moon elongation in determining the beginning of the Kamariah month.
The results of this study indicate that: (1) The horizon conjunction algorithm was developed using the concepts of iteration and interpolation. Iteration is used to obtain three conjunction time data, and then the three data are interpolated to find the minimum value of the conjunction. (2) The Moon Age horizon conjunction has a significant effect on moon altitude and moon elongation, with the results of the t test and F test showing the significance value is less than 0.05.