Pembelajaran abad 21 tidak lepas dari perkembangan teknologi informasi yang mengharuskan guru dan siswa untuk bisa menguasai teknologi digital. Selain itu, pembelajaran abad 21 diperlukan juga keterampilan abad 21 yang salah satunya adalah keterampilan berpikir kritis. Hasil asesmen awal menunjukkan bahwa keterampilan berpikir kritis siswa masih perlu diberdayakan pada indikator analisis dan eksplanasi. Kurikulum 2013 juga menuntut siswa untuk lebih aktif dan mandiri dalam belajar. Hasil wawancara dengan guru biologi mengatakan bahwa sekitar 70% dari 30 siswa masih memiliki kemandirian belajar yang rendah. Perlu adanya inovasi yaitu dengan mengembangkan bahan ajar yang dapat mendukung untuk memberdayakan keterampilan berpikir kritis dan kemandirian belajar siswa sehingga tujuan penelitian ini adalah mengembangkan bahan ajar berbasis Google Sites untuk memberdayakan keterampilan berpikir kritis dan kemandirian belajar siswa serta menguji kelayakan bahan ajar yang dikembangkan. Jenis penelitian adalah Research and Development dengan model pengembangan Decide, Design, Development, and Evaluation (DDD-E).
Bahan ajar divalidasi oleh ahli materi fungi, ahli materi plantae, ahli materi animalia, ahli materi ekosistem, ahli materi perubahan lingkungan, ahli bahan ajar, dan ahli berpikir kritis dengan hasil penilaian yang didapatkan secara berturut-turut adalah 95,5% (sangat layak), 84,4% (sangat layak), 82,2% (sangat layak), 84,4%(layak), 84,4% (sangat layak), 87,7% (sangat layak), dan 87,5% (sangat layak). Selain itu diambil angket respon praktisi (guru biologi) dan angket respon siswa dengan hasil penilaian secara berturut-turut adalah 85,8% (sangat layak) dan 88,3% (sangat layak). Berdasarkan hasil dan analisis, bahan ajar berbasis Google Sites sangat layak untuk digunakan dalam proses pembelajaran.