Penelitian ini menganalisis putusan hakim Pengadilan Agama Jepara Nomor 007/Pdt.G/2017/PA.Jepr. Dimana terdapat kasus pembatalan perkawinan yang dilakukan oleh seorang suami karena istrinya telah hamil dengan pria lain sebelum menikah. Berdasarkan latar belakang tersebut, timbul permasalahan yaitu bagaimana tinjauan maṣlaḥah mursalah terhadap pembatalan perkawinan akibat istri hamil dengan pria lain di Pengadilan Agama Jepara pada perkara Nomor 007/Pdt.G/2017/PA.Jepr dan bagaimana akibat hukum dan dampak sosial adanya putusan Pengadilan Agama Jepara Nomor 007/Pdt.G/2017/PA.Jepr.
Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif analitis. Sumber data yang digunakan yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Dalam mengumpulkan data, penulis menggunakan metode observasi, wawancara, dokumentasi kepada Hakim Pengadilan Agama Jepara yang memutus perkara tersebut.
Berdasarkan analisis yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa pembatalan perkawinan karena istri hamil dengan pria lain Nomor 007/Pdt.G/2017/PA.Jepr jika ditinjau dari maṣlaḥah mursalah maka mendatangkan kemaslahatan dan menghindarkan dari mudharat apabila perkawinan tersebut dilanjutkan karena tidak didasari oleh kejujuran. Adapun akibat hukum terjadinya putusan ini adalah perkawinan tersebut dianggap batal dan tidak pernah ada, Pemohon ditetapkan bukan sebagai ayah biologis dari anak yang dilahirkan Termohon. Sedangkan dampak sosial dari adanya putusan ini ada dua, yaitu dampak positifnya adalah mengurangi tekanan dan konflik dalam kehidupan sehari-hari. Dan dampak negatifnya adalah mendapatkan sikap dan penilaian buruk dari masyarakat terutama istri yang hamil dengan pria lain.