Orang tua memiliki kewajiban dalam mendidik anak-anak mereka dan hal ini tidak terkecuali dalam mendidik anak-anak mereka tekait rumah tangga. Namun, intervesi orang tua yang berlebihan dalam rumah tangga anak memicu gugatan perceraian.. Rumusan masalah: (1) Bagaimana pertimbangan Hakim Pengadilan Agama Demak dalam menyelesaikan dan memutus perkara perceraian yang dipicu intervensi orang tua; dan 2.) Bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap pertimbangan hakim Pengadilan Agama Demak No.863/Pdt.G/2020/PA.Dmk dalam menyelesaikan dan memutuskan perkara perceraian yang dipicu intervensi orang tua?
Jenis penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif yang adalah penelitian hukum yang dikerjakan dengan jalan mengkaji data pustaka atau data sekunder. Penelitian ini menganalisis hukum keluarga Islam terkait perceraian akibat intervensi orang tua dalam putusan hakim pengadilan agama Demak No.863/Pdt.G/2020/PA.Dmk. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan hukum doktrinal. Data primer adalah konsep-konsep hukum yang berkaitan dengan hukum keluarga Islam terkait perceraian akibat intervensi orang tua dalam putusan hakim pengadilan agama Demak No.863/Pdt.G/2020/PA.Dmk. Data sekunder mencakup perundang-undangan yaitu hukum pembuktian, Kompilasi Hukum Islam (KHI Undang-undang Nomor 16 Tahun 2019 Tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan, kajian kepustakaan berupa buku-buku, kitab-kitab fiqh dan kitab-kitab yang berhubungan dengan problem tersebut.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Pertimbangan Hakim Pengadilan Agama Demak menyelesaikan dan memutus perkara perceraian dipicu intervensi orang tua didasarkan pada: (a) beberapa alasan yang diajukan oleh istri sebagai penggugat dan keterangan saksi; (b) upaya mediasi dan mempersulit perceraian yang tidak berhasil; (c) kedua belah pihak sudah tidak saling menyayangi dan tidak dapat membentuk rumah tangga yang sakinah, mawaddah dan rahmah; dan (2) Tinjauan hukum Islam terhadap pertimbangan hakim dalam menyelesaikan dan memutuskan perkara perceraian yang dipicu intervensi orang tua mencakup (a) hukum Islam dalam hal ini menjamin hakim untuk tidak memperkenankan intervensi orang tua yang dapat memicu perceraian anak tidak dibenarkan; (b) hukum Islam dalam hal ini menjamin hakim menerima beberapa alasan yang sah untuk perceraian; (c) hukum Islam dalam hal ini menjamin upaya hakim untuk mendamaikan kedua belah pihak; dan (d) hukum Islam dalam hal ini menjamin hakim menjatuhkan talak karena perpecahan dan pertengkaran antara suami istri tidak dapat diperbaiki lagi (shiqaq).