Persyaratan taukil wali nikah : studi komparatif pendapat Imam Taqiyyudin Abubakar Al-Hishni dalam Kitab Kifayatul Akhyar dengan PMA No. 20 Tahun 2019
Latif, Akhmad Abdul (2023) Persyaratan taukil wali nikah : studi komparatif pendapat Imam Taqiyyudin Abubakar Al-Hishni dalam Kitab Kifayatul Akhyar dengan PMA No. 20 Tahun 2019. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
Skripsi_1602016168_Akhmad_Abdul_Latif.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.
Download (2MB)
Abstract
Wali nikah memiliki peran penting dalam proses pernikahan dan dapat mewakilkan oleh orang lain dalam perwalian. Pemahaman mengenai wali nikah dan perwakilan tersebut menjadi hal yang menarik untuk dipelajari lebih lanjut dalam konteks pernikahan dalam hukum Islam. Seperti pendapat Imam Taqiyyudin al-Hishni dalam kitab Khifatah al-Akhyar dan PMA No. 20 tahun 2019. Bagaimana taukil wali nikah menurut Imam Taqiyyudin Abubakar Al-Hishni dalam kitab kifayatul akhyar, PMA No. 20 tahun 2019 dan Bagaimana analisis komparatifnya.
Penelitian ini bersifat kualitatif, yaitu penelitian yang mengungkap suatu fenomena tertentu dengan mendeskripsikan kenyataan yang benar, dibentuk oleh kata-kata berdasarkan teknik pengumpulan data dan analisisnya yang relevan, bukan berupa angka-angka statistik.
Pendapat Imam Taqiyyuddin dalam Kitab Kifayatul Akhyar menyatakan bahwa perwakilan wali dalam pernikahan diperbolehkan. Jika wali tidak dapat hadir, wali dapat diwakilkan oleh orang yang ditunjuk tanpa harus menyerahkan surat taukil wali. Syaratnya adalah wali tidak hadir dalam majlis akad. Dalam penelitian ini, akan dilakukan analisis perbandingan antara pendapat Imam Taqiyyuddin dalam Kitab Kifayatul Akhyar dan ketentuan dalam PMA No. 20 Tahun 2019. Ditemukan perbedaan antara keduanya terkait dengan kehadiran wali dalam majlis akad dan ketentuan taukil wali. Dalam kitab Kifayatul akhyar, Imam Taqiyyudin menyatakan bahwa jika wali tidak hadir, wali dapat diwakilkan oleh orang yang ditunjuk tanpa harus menyerahkan surat taukil. Syaratnya adalah wali tidak hadir dalam majlis akad. Namun, PMA tidak membahas secara spesifik tentang ketidakhadiran wali dalam majlis akad. Di sisi lain, PMA memberikan panduan yang lebih rinci terkait taukil wali.
Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Perkawinan; Taukil wali; PMA 20 tahun 2019; Kitab Kifayatul Akhyar; Imam Taqiyyudin Abubakar Al-Hishni |
Subjects: | 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.5 Islamic ethics, practice > 297.57 Religious experience, life, practice > 297.577 Marriage and family life |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > 74230 - Hukum Keluarga Islam (Ahwal al-Syakhsiyyah) |
Depositing User: | Miswan Miswan |
Date Deposited: | 26 Oct 2024 03:31 |
Last Modified: | 26 Oct 2024 03:31 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/24765 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year