Stres akademik merupakan kondisi seseorang berkaitan dengan kognitif, afektif, fisiologis dan perilaku yang dialami seseorang yang ditunjukkan dengan individu tersebut merasa tertekan akibat adanya tuntutan dalam akademik yang dapat memicu ketegangan dan ditandai dengan munculnya gejala-gejala pada fisik, psikologis, dan perubahan terhadap perilaku. Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris, adakah pengaruh efikasi diri terhadap stress akademik, adakah pengaruh dukungan sosial orang tua terhadap stress akademik dan adakah pengaruh efikasi diri dan dukungan sosial orang tua terhadap stres akademik. Sampel dalam penelitian ini yaitu 100 mahasiswa Prodi S1 Farmasi Universitas Wahid Hasyim Semarang. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, dengan menggunakan teknik incidental sampling. Terdapat tiga skala yang menjadi alat ukur dalam penelitian ini yaitu skala efikasi diri, skala dukungan sosial orang tua dan skala stress akademik. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu uji asumsi klasik dan uji hipotesis yang terdiri dari analisis regresi linier berganda. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa efikasi diri berpengaruh signifikan terhadap stres akademik dengan nilai signifikasi sebesar 0,002 < 0,05. Dukungan sosial orang tua berpengaruh signifikan terhadap stres akademik dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Kemudian efikasi diri dan dukungan sosial orang tua berpengaruh terhadap stres akademik dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05 dan kontribusi sebesar 44,5%. Maka dapat disimpulkan bahwa semua hipotesis dalam penelitian ini diterima.