Asas sederhana, cepat dan biaya ringan merupakan salah satu asas yang di maksudkan untuk mendapatkan kemudahan dan biaya perkara terjangkau dalam pemeriksaan dan penyelesaian perkara. Untuk itu pelaksanaan perceraian dengan e-litigasi dapat menjadi solusi bagi para TKI, karena mereka tidak diharuskan pulang ke Indonesia untuk melaksanakan persidangan. Sesuai dengan konteks di atas, maka fokus penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana praktik perceraian dengan e-litigasi diterapkan untuk Tenaga Kerja Wanita di Pengadilan Agama Kendal dan dalam dalam perspektif maṣlaḥah mursalah.
Dalam menyusun skripsi ini, penulis menggunakan jenis penelitian kualitatif. Dengan mengambil sumber data primer yaitu wawancara dengan Hakim PA Kendal, dan Panitera PA Kendal. Adapun teknik pengumpulan datanya peneliti menggunakan metode wawancara dan dokumentasi. Dalam menganalisis data, penulis menggunakan metode deskriptif normatif yaitu yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan masalah, keadaan, dan peristiwa sebagaimana adanya, sehingga bersifat faktual, kemudian dikaitkan dengan norma-norma hukum yang berlaku.
Berdasarkan penelitian oleh penulis, disimpulkan bahwa pelaksanaan perceraian dengan e-litigasi jika dilihat dari persidangan yang telah diterapkan pada Pengadilan Agama Kendal pelaksanaannya sudah sesuai dari pemanggilan secara elektronik, lalu dilakukan persidangan elektronik yang dimulai dari acara penyampaian jawaban, replik, duplik dan kesimpulan melalui aplikasi e-court dan pemerapannya sudah memenuhi syarat dan sekaligus telah melaksanakan prinsip maṣlaḥah mursalah khususnya dalam perkara perceraian.