Keterlibatan perempuan di era globalisasi, dalam semua bidang kehidupan sangat diperlukan. Hal tersebut jika dilihat dari perspektif gender, keterlibatan perempuan bekerja dapat dikatakan sebagai keberhasilan. Namun, dalam perspektif pembangunan keluarga yang didominasi oleh perempuan dalam mengakses sumber ekonomi, dapat menjadikan keluarga rapuh, terutama terhadap kewajibannya sebagai ibu dalam memenuhi hak-hak anak. Perempuan yang bekerja memiliki waktu yang terbatas dengan anaknya hingga berpengaruh terhadap pemenuhan hak-hak anak yang terabaikan. Hal tersebut tidak sesuai dengan syarat-syarat untuk menjadi perempuan karir sebagaimana pendapat Yusuf Qardhawi, bahwa perempuan karir boleh bekerja dengan syarat tidak melalaikan kewajibannya sebagai ibu dan istri. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk pemenuhan hak-hak anak dalam keluarga perempuan karir di Kecamatan Pedurungan Kota Semarang ditinjau dari perspektif hukum Islam dan hukum positif Indonesia.
Penelitian ini termasuk jenis penelitian empiris dengan pendekatan penelitian yuridis sosiologis. Penelitian ini mendeskripsikan dan menganalisis pemenuhan hak-hak anak pada keluarga perempuan yang bekerja di Kecamatan Pedurungan Kota Semarang ditinjau dari hukum Islam dan hukum positif Indonesia. Penulis menggunakan sumber data primer dan sekunder. Data-data yang terkumpul dianalisis dan disajikan menggunakan metode kualitatif.
Penelitian ini menghasilkan dua temuan. Pertama, pemenuhan hak-hak anak perspektif hukum Islam di Kecamatan Pedurungan Kota Semarang secara umum telah terpenuhi. Namun terdapat beberapa hak yang tidak dapat terpenuhi dengan baik, yaitu pada pemenuhan hak kasih sayang dan hak perlindungan terhadap pengawasan anak, yang dikarenakan keterbatasan waktu. Kedua, Hambatan dalam memenuhi hak anak keluarga perempuan karir di Kecamatan Pedurungan dibagi menjadi tiga yaitu: hambatan yang paling banyak dialami pembagian waktu, kemudian hambatan pembagian tugas, dan hambatan yang paling sedikit dialami adalah pengawasan pergaulan anak.