Abstrak: Penyesuaian diri diartikan sebagai mekanisme dalam mengatur mental serta perilaku individu dalam mengatasi desakan dan tuntutan yang berasal dalam diri individu atau lingkungan tempat tinggalnya. Penelitian ini menerapkan pendekatan kuantitatif dengan memakai tiga skala pengukuran, yaitu skala kelekatan anak-orang tua, skala kemandirian, serta skala penyesuaian diri. Sampel yang digunakan dalam peneliti berjumlah 100, yang berasal dari tiga pondok pesantren dengan menggunakan teknik insidental sampling (Accidental Sampling). Analisis data dilakukan melalui uji asumsi klasik dan uji hipotesis, terutama uji regresi linier berganda. Penelitian ini menghasilkan bahwa kelekatan anak-orang tua memiliki pengaruh signifikan yang positif terhadap penyesuaian diri pada mahasantri, dengan signifikansi senilai 0,002 (P < 0,05). Kemandirian juga memiliki pengaruh signifikan yang positif terhadap penyesuaian diri pada mahasantri, dengan signifikansi senilai 0,000 (P < 0,05). Secara simultan, kelekatan anak-orang tua dan kemandirian memberikan pengaruh signifikan yang positif terhadap penyesuaian diri pada mahasantri di Kota Semarang, dengan signifikansi senilai 0,000 (P < 0,05), dan memberikan kontribusi sebanyak 50%. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan kelekatan anak-orang tua dan kemandirian terhadap penyesuaian diri pada mahasantri di Kota Semarang.