Dalam upaya menurunkan angka stunting BKKBN mengeluarkan beberapa program salah satunya ialah program Elektronik Siap Nikah Siap Hamil (ELSIMIL) yang termasuk dalam rangkaian bimbingan pra-nikah. Pelaksanaan program ELSIMIL di Kabupaten Pekalongan hingga sekarang ini belum terimplementasi dengan baik meskipun sudah ada sosialisasi bahkan MOU antara Dinas P3A dan PPKB dengan Kementerian Agama.
Penelitian ini terdapat dua rumusan masalah, yang pertama adalah bagaimana penerapan program ELSIMIL menuju keluarga sakinah di Kabupaten Pekalongan, kedua adalah bagaimana tinjauan hukum positif dan maslahah mursalah terhadap program ELSIMIL menuju keluarga sakinah.
Jenis penelitian ini yaitu penelitian lapangan (field researsch), termasuk dalam penelitian normatif empiris dengan didukung oleh sumber data primer dan sekunder, untuk mengumpulkan data penulis menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi, sedangkan analisis datanya menggunakan deskriptif analisis.
Adapun hasil dari penelitian ini bahwa ada beberapa problematika dalam penerapan program ELSIMIL di Kabupaten Pekalongan ialah kurangnya kerjasama antara lembaga pemerintah dalam menjalankan program, dan kurangnya sumber daya pada setiap pemerintah. Adapun terkait sertifikat ELSIMIL sebagai syarat tambahan pendaftaran nikah tidak bersifat mengikat (wajib),wajib atau tidaknya tergantung lembaga yang berwenang. Apabila dilihat dari maslahah mursalah dari segi kepentingannya program ELSIMIL termasuk dalam maslahah al-hajiyyah (sekunder), sedangkan dari macam-macamnya termasuk dalam kategori maslahah al-mu’tabarah (dapat diterima) karena kemaslahatan ini terdapat dalam nash yang secara tegas menjelaskan dan mengakui keberadaannya.